Suara.com - Sebuah studi baru menyatakan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna memberikan perlindungan bahkan ketika baru diberikan dalam dosis pertama. Hal ini dinyatakan dalam dalam Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC).
Melansir dari Medical Xpress, studi pada 417 orang dewasa berusia 65 ke atas di Amerika menyatakan bahwa Pfizer dan Moderna memberikan perlindungan hingga 94 persen usai suntikan kedua. Sementara pada orang yang baru divaksin satu dosis perlindungan hanya mencapai 64 persen.
"Ini menyatakan bahwa dua dosis jelas lebih baik daripada satu. Melewatkan dosis kedua bisa berarti membahayakan kehidupan," kata Dr. Robert Glatter, seorang dokter pengobatan darurat di Lenox Hill Hospital di New York City.
"Meskipun tidak jarang mengalami efek samping, namun sedikit kelelahan atau ketidaknyamanan lengan setelah mendapatkan vaksin pertama seharusnya tidak menjadi alasan untuk melewatkan vaksin kedua," tambah Glatter.
Ia menambahkan bahwa efek samping vaksin merupakan tanda bahwa vaksin tengah bekerja.
Dibandingkan dengan dua dosis, satu suntikan memicu tanggapan kekebalan yang lebih lemah dan mungkin membuat beberapa orang lebih rentan terhadap varian virus yang berbahaya. Dan meskipun satu dosis memberikan perlindungan terhadap Covid-19, para ahli mengatakan tidak jelas berapa lama perlindungan itu akan bertahan.
Studi baru melacak hasil untuk 417 orang dewasa berusia 65 atau lebih yang telah dirawat di salah satu dari 24 rumah sakit di 14 negara bagian antara Januari hingga akhir Maret tahun ini.
"Pasien atau wali (mereka) ditanya tentang riwayat vaksinasi SARS-CoV-2, termasuk jumlah dosis, tanggal dan lokasi vaksinasi," bersama dengan dokumentasi yang mengkonfirmasi vaksinasi, kata kelompok Tenforde.
Selain memastikan keefektifan dua dosis mRNA Covid-19 vaksin dalam mencegah Covid-19 yang membutuhkan perawat rumah sakit, penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang tidak terlindungi dengan baik kecuali setelah 14 dosis pertama dan mendapatkan dosis kedua.
Baca Juga: Bupati Pandeglang Wanti-wanti Tunda Mudik, Jangan Ada yang Ngumpet-ngumpet!
Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa terus memvaksinasi orang dewasa kemungkinan akan berdampak nyata pada rawat inap Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?