Suara.com - Protein merupakan asupan penting untuk menjaga kekebalan tubuh dan membentuk otot. Daging tanpa lemak, ikan, telur, sayur, dan biji-bijian menjadi sederet sumber protein yang dikenal sehat.
Meski protein menjadi bagian penting dari diet sehat, namun jika dikonsumsi secara berlebihan justru bisa menimbulkan berbagai efek samping buruk untuk tubuh.
Untuk mngetahuinya, berikut lima tanda Anda terlalu banyak makan protein, dirangkum dari Livestrong.
1. Mengalami dehidrasi
Walau asupan air tidak berubah sama sekali, Anda bisa merasa dehidrasi akibat makan makanan yang kaya akan daging, telur, yogurt Yunani, dan makanan berprotein tinggi lainnya, kata Alicia Galvin, RD, LD, ahli diet residen untuk Sovereign. Laboratorium .
"Salah satu komponen dari protein adalah nitrogen," Galvin menjelaskan. "Dan jika Anda makan terlalu banyak protein, tubuh akan mencoba membuang nitrogen ekstra itu, yang akan menyebabkan pembuangan air dan meningkatkan buang air kecil," jelasnya. Karena kehilangan banyak air saat buang air kecil itulah yang membuat dehidrasi.
2. Sakit kepala dan kelelahan
Dua gejala ini bisa muncul jika Anda dalam keadaan ketosis. Ketosis sendiri adalah keadaan metabolisme yang terjadi ketika tubuh mengandalkan lemak untuk bahan bakar daripada gula dari karbohidrat. Tubuh akan merasa lelah karena tidak ada gula tersisa dan semua simpanan gula sudah habis terbakar.
3. Bau mulut
Baca Juga: Lebih Baik dari Asupan Berlemak, Konsumsi Makanan Berikut agar Ginjal Sehat
Dua asam amino yang ditemukan dalam protein mungkin menjadi penyebab bau mulut. "Bisa jadi karena dua asam amino yang digunakan di dalam mulut dan oleh bakteri untuk membuat bau mulut adalah asam amino yang mengandung sulfur: sistein dan metionin," kata Galvin. Jadi, ketika orang mengonsumsi protein, mereka memiliki jenis bakteri tertentu yang akan mengubah asam amino menjadi senyawa sulfur, dan itu dapat menyebabkan bau mulut.
4. Sembelit
Jika Anda makan banyak protein, kemungkinan besar Anda mengurangi asupan lain seperti karbohidrat dan serat, ini bisa membuat sembelit. Selain itu, sembelit juga bisa terjadi ketika Anda menambahkan protein kembali ke dalam makanan Anda, misalnya, vegetarian dan vegan yang mulai makan daging kaya protein lagi.
5. Punya riwayat batu ginjal
Jika Anda memiliki masalah ginjal, makan terlalu banyak protein bisa menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
"Hal terbesar adalah kerusakan ginjal jangka panjang karena memiliki protein yang sangat tinggi untuk jangka waktu yang lama," kata Galvin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone