Suara.com - Masih membekas dalam ingatan praktik penggunaan alat swab test rapid antigen Covid-19 di Bandar Kualanamu, Medan yang memicu kekhawatiran masyarakat tentang tindakan berbahaya ini.
Agar tidak menjadi korban oknum nakal tersebut, Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Satgas Covid-19, Dr. dr. Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS memberikan kiat dan tips membedakan alat antigen bekas dan antigen baru, saat dihubungi suara.com beberapa waktu lalu, seperti sebagai berikut:
1. Pilih tempat pemeriksaan yang berizin
Tempat pemeriksaan antigen Covid-19 di laboratorium atau rumah sakit cenderung tidak mudah untuk dimanfaatkan, lantaran mereka memiliki izin resmi.
Kepemilikan izin ini membuat mereka yang menjalani antigen bisa tahu ke mana dan kepada siapa pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Walaupun pemeriksaan dilakukan di luar laboratoriumnya, tapi itu jelas identitasnya siapa yang melakukan pemeriksaan itu," ujar Dr. Lia.
2. Perhatikan standar dan prosedur petugas pemeriksa antigen
Dr. Lia menyebutkan jika pemeriksaan antigen Covid-19 memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang harus dijalankan, seperti penggunaan sarung tangan, memakai masker, dan baju alat pelindung diri (APD) lengkap.
Petugas yang patuh pada SOP, sangat kecil kemungkinan melakukan praktik 'ilegal' seperti penggunaan antigen bekas. "Di sinilah saya minta pemerintah lebih aktif lagi mengawasi SOP, karena rapid antigen sudah dilakukan dimana-mana," imbuh Dr. Lia.
Baca Juga: Pasutri Pemalsu Surat Keterangan Antigen Ditangkap Polres Cianjur
3. Pastikan alat swab test rapid antigen masih baru
Dokter yang juga Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Sekjen PERSI) itu mengatakan alat rapid antigen adalah produk sekali pakai, karena setelah digunakan harus langsung dibuang dan masuk golongan limbah infeksius.
Jadi, kata Dr. Lia pastikan alat antigen adalah baru, yang ditandai dengan petugas menyobek atau membuka kemasan antigen di depan pasien.
"Tapi yang paling mudah adalah bahwa kemasan itu harus baru. Semuanya harus baru, biasanya disobek ada pouch (wadah)nya ada, dia (petugas) akan robek yang baru selanjutnya kita diminta diambil sampelnya," jelasnya.
4. Pastikan harga tak terlalu murah
Pemerintah memang tidak menetapkan tarif bawah atau harga termurah pemeriksaan antigen. Namun pemerintah sudah menerapkan tarif atas atau harga termahal yaitu Rp250 ribu di pulau Jawa dan Rp275 ribu di luar pulau Jawa.
Sehingga kata Dr. Lia dari harga itu masyarakat bisa belajar untuk tidak terlalu tergoda harga murah. Sebaliknya jika harga terlampau murah, maka masyarakat harus curiga dan bertindak kritis.
"Atau harga terlalu murah sekali, orang lain minimal bisa Rp100 ribu (tes antigen). Ini tiba-tiba jadi Rp25 ribu. Jangan terlalu murah itu mencurigakan," tutup Dr. Lia.
Berita Terkait
-
Covid-19 Naik Lagi, Ini Rekomendasi 4 Alat Tes Antigen Mandiri di Rumah
-
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat yang Mudik Bisa Lakukan Antigen Mandiri
-
PPKM Dicabut, Menkes Sebut Tes Antigen dan PCR Tak Lagi Diwajibkan Pemerintah
-
PPKM Resmi Dicabut: PeduliLindungi, PCR dan Antigen Bukan Hal Wajib Lagi
-
Aturan Naik Pesawat dan Kereta Api Terbaru, Apakah Pakai Antigen/PCR Lagi?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah