Suara.com - Kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada akhir pekan lalu berisiko timbulkan klaster baru kasus Covid-19.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan, kemungkinan bukan hanya klaster pasar yang bisa terjadi, tetapi juga klaster keluarga.
"Mungkin saja klaster pasar, tetapi yang akan terinfeksi itu para pedagang pasar. Tetapi kalau kita lihat bukan hanya pedagang yang akan berdampak, karena dari apa yang terjadi di Tanah Abang itu, pengunjungnya bisa dari seluruh wilayah sekitar Jakarta," kata Nadia dalam dialog produktif virtual, Selasa (4/4/2021).
Menurut Nadia, bukan tidak mungkin pengunjung yang dari berbagai daerah itu juga bisa terpapar virus corona. Kemudian orang yang terpapar tersebut juga bisa menjadi sumber penularan ketika kembali ke tempat tinggalnya atau bahkan nekat melakukan mudik.
"Itu yang akan berpotensi bukan hanya klaster pasar yang akan muncul, tapi juga klaster keluarga yanh bisa dalam jumlah banyak. Karena kita lihat betapa banyaknya pengunjung yang ada di pasar kemarin," tuturnya.
Meski vaksinasi Covid-19 telah diberikan kepada pedagang di Pasar Tanah Abang, Nadia mengingatkan bahwa hal tersebut bukan jaminan aman. Terlebih, orang yang sudah divaksinasi juga masih mungkin menularkan virus kepada orang lain.
Selain itu, orang yang sudah divaksinasi Covid-19 juga masih mungkin terinfeksi. Hanya saja memang kecil kemungkinan mengalami sakit berat. Sebab tubuh telah memiliki sel memori terhadap virus corona sehingga antibodi bisa lebih cepat terbentuk.
"Kemudian bisa melawan virus yang masuk ke dalam tubuh. Tentunya dengan adanya sistem kekebalan yang sudah siap melawan virus, maka kemungkinan kita untuk jatuh sakit itu jadi sangat kecil. Itulah efek proteksi yang diberikan oleh vaksin," paparnya.
"Apalagi kita tahu perlindungan yang diberikan untuk gejala yang berat bahkan berakhir pada kematian itu sangat tinggi, yaitu sekitar 90 sampai 95 persen. Tetapi risiko penularan atau tertular masih tetap ada pada seseorang yang sudah mendapatkan vaksin."
Baca Juga: Siap-siap, DIY Tutup Kawasan Wisata di Zona Merah dan Oranye
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah