Suara.com - Berbeda dengan program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah untuk warga prioritas yang diberikan secara gratis, vaksin gotong royong untuk perusahaan swasta akan berbayar. Meaki begitu, biaya hanya dibebankan kepada perusahaan. Sehingga karyawan dan keluarganya tetap akan menerima secara cuma-cuma.
Pembayaran akan diberikan pada Bio Farma sebagai penyelenggara vaksinasi yang ditunjuk oleh pemerintah. Juru bicara vaksinasi Covid-19 Bio Farma Bambang Heryanto mengungkapkan, hingga saat ini kemungkinan harga vaksin Covid-19 gotong royong dibandrol Rp 500 ribu per dosis satu orang.
"Harga ini sebetulnya masih kita hitung. Kita juga ada pendampingan dari BPKP sehingga betul-betul harga ini dibuka, berapa keuntungannya. Estimasi memang kisaran Rp 500.000 itu sudah termasuk layanan. Jadi kalau untuk dua kali suntik sekitar 1 juta," kata Bambang dalam webinar daring, Kamis (6/5/2021).
Tetapi, menurut Bambang, harga tersebut belum final. Nantinya Kementerian Kesehatan yang akan menetapkan harga vaksin gotong royong per dosis.
"Mudah-mudahan harganya bisa kita finalkan sebelum pelaksanaan. Harganya juga akan tetap diserahkan kepada Kementerian Kesehatan untuk ditetapkan," katanya.
Program vaksinasi Gotong Royong tersebut akan mulai dilakukan pada 17 Mei 2021 dengan mengalokasikan 500 ribu dosis vaksin Sinopharm. Bambang menyampaikan, seperti jenis vaksin Covid lainnya, Sinopharm juga akan diberikan dalam dua dosis dengan jangka waktu hingga 28 hari.
Lantaran jumlah dosis yang masih terbatas, maka vaksinasi untuk karyawan swasta itu akan dilakukan secara bertahap. Wakil Ketua Kadin Sinta Widjaja Kamdani menyampaikan, sejak pendaftaran dibuka pada Febuari lalu, lebih dari 17.800 perusahaan telah mendaftar. Jumlah peserta mencapai 8,6 juta orang.
Hingga saat ini pendaftaan masih dibuka untuk tahap ketiga. Namun ia menyampaikan bahwa bagi perusahaan yang batu mendaftar pada tahap ketiga, kemungkinan masih akan menunggu gilaran vaksinasi, mengingat stok vaksin yang masih terbatas.
"Jadi pendaftaran tahap ketiga ini sebetulnya untuk yang akan datang, bukan untuk saat ini. Tahap pertama saja Saya rasa tidak akan mencukupi. Jadi harus diprioritaskan mana terlebih dahulu bisa alokasi," katanya.
Baca Juga: Kabar Baik, Bivalirudin Efektif Atasi Pembekuan Darah akibat Vaksin J&J
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan