Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat banyak orang lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan. Selain melakukan protokol kesehatan 3 M, sejumlah masyarakat juga berupaya untuk mengurangi penularan dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan menggunakan dry fogging atau penyemprotan yang dipercaya efektif bisa membasmi virus. Tapi benarkah cara itu efektif.
Sebagai salah satu produsen dry fogging, Marcel Ferdinand, Co-Founder Bkleen, mengatakan bahwa produk buatannya, berbeda dengan metode pengasapan atau yang biasa kita kenal dengan fogging, yang kurang ramah lingkungan, bau pestisida, dan tidak aman bagi kesehatan manusia.
"Kami mengusung metodologi baru namanya dry fogging. Metode ini lebih aman untuk manusia, tidak berbau, dan tidak basah. Ini adalah metode disinfeksi dengan cara pengasapan tanpa residu, yang 100% kering tidak merusak permukaan, aman apabila terhirup maupun kena makanan, serta efektif dan efisien pengerjaannya, cepat dan irit," jelas Marcel Ferdinand dalam keterangannya, Senin, (10/5/2021).
Marcel menjelaskan bahwa produk ini berfungsi untuk mendisinfeksi dan membasmi mikroba seperti bakteri, virus, hingga jamur. Produk ini hadir karena efektif membunuh kuman, bakteri dan jamur baik di permukaan maupun udara sehingga memiliki sanitasi yang lebih baik
Ia menjelaskan bahwa mesin fogging Bkleen B-Fogger900, memiliki sistem yang mengkonversi cairan menjadi asap kering. Cara menggunakan mesin ini juga praktis karena dilengkapi dengan dua remote kabel dan nirkabel untuk mengoperasikannya.
Saat ingin menggunakan mesin di dalam mobil, alat ini cukup diletakkan di bagian bawah depan jok kiri dan menghadap ke blower AC dengan kondisi mobil dan AC menyala.
Marcel juga menjelaskan fogging bisa dilakukan secara rutin setiap hari. Tidak melulu harus dengan cara pengasapan. Marcel menyarankan untuk rajin menyemprot bagian-bagian barang yang sering disentuh oleh orang.
“Base-nya bukan pestisida, bukan untuk membasmi binatang. Jadi di rumah ada anjing atau ada hewan peliharaan lain enggak apa-apa biasa saja, aman,” kata Marcel.
Baca Juga: Punya Komorbid, Ustadz Tengku Zul Dinyatakan Positif Covid-19
Sejauh ini, tidak ada keluhan efek samping atau dampak dari para pengguna yang rutin menggunakan. Namun, Marcel tetap mengingatkan bagi mereka yang memiliki alergi. Ia menyarankan untuk mencobanya terlebih dulu.
"Kami ingin berkontribusi memerangi pandemi ini. Untuk itu kami mengkreasikan sedemikian rupa agar mampu membantu masyarakat bisa lebih terjaga dari berbagai serangan penyakit," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini