Suara.com - Para ilmuwan menemukan menyuntikkan darah manusia ke dalam mulut bisa meningkatkan kehidupan seks pria. Mereka telah melakukan penelitian terhadap 10 pria.
Dalam percobaan pertama terapi suntikan darah, 7 dari 10 pria mengalami peningkatan signifikan dalam fungsi ereksi. Manfaat suntikan darah ini pun bisa bertahan setidaknya selama 6 bulan.
Sebelum menjalani percobaan, para sukarelawan di Universitas Aristoteles, Thessaloniki, Yunani, rata-rata mengalami impoten selama 6 tahun.
Para ilmuwan pun mengambil sampel darah dan memisahkannya dengan plasma yang kaya trombosit. Lalu, mereka menyuntikan darah itu ke dalam tubuh peserta percobaan.
Para ahli berpikir suntikan darah itu memicu pertumbuhan pembuluh darah yang bisa membuat penis ereksi dengan baik. Sama halnya dengan Viagra, suntikan darah ini bisa meningkatkan kadar oksida nitrat yang membantu aliran darah.
Dr Ioannis Mykoniatis mengatakan kepada Journal of Sexual Medicine bahwa suntikan darah ini bisa menjadi pengobatan alternatif untuk mengatasi impotensi.
Prof Raj Persad dari Bristol Urology Associates dilansir dari The Sun, memuji hasil tersebut sebagai pengobatan impotensi atau disfungsi ereksi yang menjanjikan di masa depan.
Seperti yang kita tahu, disfungsi ereksi salah satu masalah seksual yang paling banyak dialami pria. Penyakit ini bagaikan momok bagi kaum pria.
Disfungsi ereksi dilansir dari Alodokter, adalah ketidakmampuan seorang pria mencapai atau mempertahankan ereksi ketika berhubungan seks. Ada 3 kondisi yang menjadi gangguan ereksi, yakni tidak bisa ereksi, ereksi hanya bertahan singkat dan kurangnya gairah seks.
Baca Juga: Usai Suntik Vaksin AstraZeneca, Lansia Alami Memar Parah dan Gusi Berdarah
Proses ini melibatkan otak, saraf, otot, pembuluh darah, hormon dan emosi. Disfungsi ereksi biasanya terjadi bila hal-hal yang berkaitan itu mengalami masalah.
Disfungsi ereksi yang berkepanjangan karena diabaikan pastinya akan mengganggu keharmonisan rumah tangga dan Anda pun menjadi susah memiliki keturunan. Karena itu, butuh pengobatan medis untuk menangani kondisi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis