Suara.com - Komedian Sapri Pantun meninggal dunia pada Senin (10/5/2021) pukul 18.30 WIB di ICU Rumah Sakit Asih, Ciledug, akibat menderita diabetes. Menurut sahabatnya, Opie Kumis, Sapri memiliki pola hidup yang tergolong buruk.
Opie mengatakan bahwa Sapri sering meminum minuman manis dan bahkan, almarhum dapat makan hingga enam kali sehari.
“Sapri ini terkadang memang orangnya agak susah dibilangin soal makan. Dia tuh selalu minum yang manis-manis sama es gitu loh, Terus makan gorengan. Terus makannya juga enggak kontrol.”
“Terakhir-akhir dia mau jatuh sakit ini, Dolly bisa lihat dia makan enam kali sehari. Makan, tidur. Makan, tidur di lokasi syuting ya Dol. Nah, di situ mulai (sakit)," sambungnya.
Seperti yang sudah kita ketahui, pola makan yang tidak seimbang serta sering mengonsumsi minuman manis merupakan dua dari banyaknya faktor penyebab diabetes.
Berdasarkan Everyday Health, berikut kebiasaan buruk lain yang juga meningkatkan risiko diabetes:
1. Suka meminum minuman dengan pemanis tambahan
Minuman manis mengandung kalori kosong yang tidak memiliki nilai gizi dan rasa kenyang.
Oleh karenanya, pendidik diabetes bersertifikat di Cleveland Clinic Diabetes Center, Shannon Knapp, RD, CDE, menyarankan untuk meminum air putih saat haus. Susu rendah lemak juga bagus untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Sapri Pantun Meninggal karena Diabetes, Simak Cara Menghindari Penyakit Ini
2. Makan saat sedang emosional
Umumnya ini terjadi pada mereka yang akan secara emosional, misalnya sedang sedih, putus asa, atau bahkan marah. Makan secara emosional dapat menyebabkan makan berlebihan dan menambah berat badan.
3. Begadang
Begadang dapat meningkatkan kadar gula darah.
"Ketika Anda tidur kurang dari enam jam, Anda mengganggu hormon yang mengontrol glukosa darah dan rasa lapar, dan itu dapat menyebabkan penambahan berat badan," jelas Barb Klingler, pendidik diabetes di Washington University Diabetes Center di Barnes-Jewish Hospital.
4. Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat bertepung
Terlalu banyak mengonsumsi pasta, kentang, dan roti putih akan menyebabkan gula darah melonjak.
Untuk ntuk menjaga ukuran porsi di bawah kendali dan mempercepat penurunan berat badan, American Diabetes Association menyarankan untuk membatasi karbohidrat bertepung dalam makanan Anda seperempat dari piring.
5. Memakan makanan tinggi lemak trans dan jenuh
Lemak trans dan lemak jenuh dapat mennyebabkan kadar gula tinggi karena meningkatkan kolesterol dalam darat, dan ini merupakan faktor risiko diabetes.
Lemak tersebut terdapat pada daging olahan yang memiliki kadar natrium dan nitrit tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional