Suara.com - Vaksin Pfizer-BioNTech yang diberi nama BNT162b2 adalah vaksin mRNA dua dosis yang dikembangkan oleh dua perusahaan farmasi, termasuk Pfizer di Amerika Serikat dan BioNTech di Jerman.
Vaksin Pfizer untuk virus corona Covid-19 ini bisa menimbulkan sejumlah efek samping, yang sama seperti vaksin Covid-19 lainnya. Data terbaru mengungkapkan orang-orang lebih mungkin melaporkan efek samping setelah suntikan kedua vaksin Pfizer.
Data dari ZOE Covid Symptom Tracking Study menemukan bahwa suntikan dosis tambahan vaksin Pfizer justru akan menyebabkan lebih banyak efek samping.
Data fase 3 klinis vaksin Pfizer menunjukkan 77,4 persen orang mengalami setidaknya satu efek samping sistemik setelah suntikan pertama vaksin Covid-19.
CEO Pfizer Albert Bourla, telah menyatakan bahwa orang kemungkinan besar membutuhkan suntikan ketiga atau dosis tambahan dalam waktu 12 bulan setelah mendapatkan vaksinasi penuh.
Menurut FDA dilansir dari Express, efek samping Utama vaksin Pfizer meliputi kelelahan, sakit kepala, demam panas dingin, nyeri otot atau sendi, mual, diare dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Menurut perusahaan Pfizer, para peserta mengalami kelelahan dan sakit kepala selama uji klinis. Efek sampingnya juga tetap serupa di antara orang dewasa muda dan remaja.
Remaja yang lebih muda menerima dosis vaksin yang sama seperti orang dewasa dan telah melaporkan efek samping yang sama. Mereka kebanyakan mengalami sakit di lengan yang disuntik, demam, menggigil atau nyeri yang menandakan sistem kekebalan meningkat, terutama pada suntikan kedua.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan wanita lebih mungkin mengalami efek samping pada pria. Para ahli mengatakan orang-orang juga lebih mungkin mengalami efek samping setelah suntikan kedua.
Baca Juga: Picu Reaksi Berantai, Ini Sebab Pembekuan Darah pada Penerima Vaksin Covid
Menurut CDC, efek samping setelah suntikan kedua vaksin Covid-19 mungkin lebih intens daripada yang Anda alami setelah suntikan pertama. Selain itu, 1 dari 10 orang yang suntik vaksin Pfizer juga mengalami nyeri sendi, diare dan demam.
"Vaksin Pfizer dan vaksin Moderna membutuhkan dua kali suntikan untuk mendapatkan perlindungan maksimal. Anda tetap harus mendapatkan suntikan kedua meskipun mengalami efek samping setelah suntikan pertama, kecuali penyedia layanan vaksinasi melarang Anda," jelas CDC.
Dr Edward Cachay, seorang spesialis penyakit menular di UCSD menambahkan, orang-orang juga harus menerima suntikan penguat atau suntikan ketiga setelah suntikan vaksin Covid-19 kedua untuk mendapatkan perlindungan lebih maksimal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja