Suara.com - Stres adalah suatu kondisi yang semua orang akan mengalaminya di beberapa titik dalam hidup. Menurut MedlinePlus, stres merupakan reaksi tubuh terhadap suatu tantangan.
Meski sebagian besar orang merasa terganggu saat stres, dalam beberapa kondisi stres justru baik karena dapat membantu Anda terhindar dari situasi berbahaya.
Tetapi jika berlangsung lama, stres dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang cukup serius, seperti tekanan darah tinggi, depresi, atau kecemasan. Bahkan, masalah kulit kronis.
Banyak orang menganggap pemicu stres adalah karena adanya masalah, tetapi sebenarnya ada banyak faktor penyebabnya yang tidak diketahui banyak orang.
Berdasarkan laman Health, berikut beberapa hal tak terduga yang ternyata dapat menyebabkan stres:
1. Gangguan kecil sehari-hari
Meski banyak orang mengatakan untuk tidak memusingkan hal-hal kecil, tetapi terkadang itulah yang berdampak besar pada suasana hati kita, misalnya kasir yang kasar, atau barang penting yang tertinggal di rumah.
"Kami membiarkan hal-hal ini mengganggu kami karena memicu ketakutan yang tidak disadari, seperti ketakutan diangap tidak bertanggung jawab atau dipermalukan," kata Ken Yeager, PhD, profesor psikiatri di Ohio State University Wexner Medical Center.
2. Stres orang lain
Berdasarkan penelitian di Jerman pada 2014, stres itu menular. Orang yang melihat orang lain stres juga dapat mengalami peningkatan produksi hormon kortisol (hormon stres), ini disebut stres empatik.
Baca Juga: Kandungan CBD dalam Tanaman Ganja Bisa Jadi Obat Gangguan Kecemasan
"Anda mulai khawatir, 'Ya Tuhan, bisakah itu terjadi pada saya?'. Kita cenderung tidak memikirkan hal-hal ini sampai kita dekat dengan kondisi tersebut," sambung Yeager.
3. Media sosial
Meski media sosial menghubungkan Anda dengan teman, tetapi jejaring sosial ini memiliki sisi negatif. Hal itu dapat membuat Anda sadar akan situasi stres dalam kehidupan teman, yang pada akhirnya dapat menambah lebih banyak stres dalam hidup Anda.
4. Masa kecilmu
Peristiwa traumatis yang terjadi saat Anda masih kecil dapat terus memengaruhi tingkat stres dan kesehatan hingga dewasa.
Sebuah studi Universitas Wisconsin-Madison 2014 menemukan pengalaman masa kanak-kanak sebenarnya dapat mengubah bagian otak yang bertanggung jawab memproses stres dan emosi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia