Suara.com - Selain kehadiran ayam goreng cepat saji pertama asal Amerika, KFC, pada tahun 1977, kian kemari semakin banyak produsen ayam goreng cepat saji yang kian meramaikan dunia kuliner. Mulai dari ayam goreng Korea Selatan yang khas, hingga ayam goreng lokal. Hasilnya semakin sulit saja bagi kita untuk lepas dari menu makanan satu ini.
Tapi penasaran, nggak sih, apa jadinya ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi ayam goreng cepat saji?
Sebuah eksperimen unik dilakukan penulis sekaligus pembawa acara situs makanan Eatbook, Chiara Ang, selama 2 minggu berturut-turut, mengutip Channel News Asia, Sabtu (22/5/2021).
Pada awalnya perempuan yang akrab disapa Chia ini mengaku merasa kecanduan dengan ayam goreng, tapi hasratnya justru memudar di minggu kedua eksperimen. Menurut Chia, minyak membuatnya lelah.
Setelahnya, kondisi Chia diperiksa oleh Philip Koh, dokter dari Healthway Medical, dan ditemukan kadar kolesterol gadis itu meningkat 5 hingga 6 persen di akhir minggu kedua.
Diketahui kolesterol jahat bisa menyumbat arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Maka, jika Chia melanjutkan pola makan ayam goreng cepat saji berbulan-bulan, ia berisiko mengalami serangan jantung dini.
Menurut Koh, mengonsumsi ayam goreng setiap hari harus dibarengi dengan konsumsi buah, sayur, dan rutin berolahraga. Alasan Koh menyetujui eksperimen Chia, karena ia punya risiko rendah sakit jantung.
Kandungan dalam ayam goreng cepat saji
Eksperimen dilanjutkan dengan bantuan laboratorium Talking Point yang menguji ayam goreng Amerika, Korea, dan Taiwan terkait kandungan monosodium glutamat (MSG), natrium (garam), dan lemak (minyak).
Ditemukan ayam Amerika lebih rendah dalam ketiga komponen tersebut. Sedangkan ayam Taiwan berada di urutan teratas dengan kandungan MSG dan natrium terbanyak.
Baca Juga: Publik Ikut Geregetan, Pria Ini Buat Kekasihnya Menangis Gegara Kulit Ayam
Saat ayam goreng disandingkan dengan kentang goreng, kentang tumbuk, dan saus tomat, maka ayam goreng bisa dengan mudah melebihi asupan garam harian yang direkomendasikan. Padahal disarankan tidak mengonsumsi garam lebih dari 2.000 miligram per hari.
Sedangkan tubuh yang mengonsumsi banyak garam atau natrium akan menyebabkan tekanan darah tinggi melonjak, sakit jantung, dan stroke.
Bagaimana, masih kecanduan makan ayam goreng cepat saji?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!