Suara.com - Vietnam telah menemukan varian virus corona baru yang merupakan hibrida dari varian yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris. Hal ini dinyatakan oleh menteri kesehatan Vietnam, Nguyen Thanh Long pada Sabtu (29/5/2021).
Long mengatakan para ilmuwan memeriksa susunan genetik dari virus yang telah menginfeksi beberapa pasien baru-baru ini dan menemukan versi baru virus tersebut.
Dia mengatakan tes laboratorium menunjukkan virus itu mungkin menyebar lebih mudah daripada versi virus lainnya.
Melansir dari Medical Xpress, virus sering mengembangkan perubahan genetik kecil saat mereka berkembang biak dan varian baru dari virus corona telah terlihat hampir sejak pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat daftar empat varian yang menjadi perhatian global, yakni dua yang pertama ditemukan di Inggris dan India, plus yang diidentifikasi di Afrika Selatan dan Brasil.
Long mengatakan varian baru mungkin bertanggung jawab atas lonjakan kasus di Vietnam. Varian ini telah menyebar ke 30 dari 63 kota madya dan provinsi di negara itu.
Vietnam awalnya sukses besar dalam memerangi virus pada awal Mei, negara itu mencatat lebih dari 3.100 kasus yang dikonfirmasi dan 35 kematian sejak dimulainya pandemi.
Tetapi dalam beberapa minggu terakhir, Vietnam telah mengkonfirmasi lebih dari 3.500 kasus baru dan 12 kematian, meningkatkan total jumlah kematian negara itu menjadi 47.
Sebagian besar transmisi baru ditemukan di Bac Ninh dan Bac Giang, dua provinsi yang padat dengan zona industri tempat ratusan ribu orang bekerja untuk perusahaan besar seperti Samsung, Canon, dan Luxshare.
Baca Juga: Alhamdulillah! Berkurang 42 Orang, RSD Wisma Atlet Kini Rawat 1.971 Pasien Covid-19
Terlepas dari peraturan kesehatan yang ketat, sebuah perusahaan di Bac Giang menemukan bahwa seperlima dari 4.800 pekerjanya dinyatakan positif terkena virus.
Di Kota Ho Chi Minh, kota metropolis terbesar di negara itu dan rumah bagi 9 juta orang setidaknya 85 orang telah dites positif.
Di kota-kota besar, pihak berwenang telah melarang pertemuan besar, menutup taman umum, dan bisnis yang tidak penting termasuk restoran, bar, klub, dan spa secara langsung.
Vietnam sejauh ini telah memvaksinasi 1 juta orang dengan suntikan AstraZeneca.
Pekan lalu, mereka menandatangani kesepakatan dengan Pfizer sebanyak 30 juta dosis yang dijadwalkan akan disuntikkan pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025