Suara.com - Orang dewasa yang melewatkan sarapan cenderung kehilangan nutrisi utama yang mereka buurhkan. Hal ini dinyatakan dalam studi yang disusun oleh peneliti dari College of Medicine di The Ohio State University.
Melansir dari Medical Xpress, sebuah analisis data pada lebih dari 30.000 orang dewasa Amerika menunjukkan bahwa melewatkan sarapan kemungkinan membuat orang dewasa kekurangan nutrisi sepanjang hari. Beberapa nutrisi tersebut adalah kalsium dalam susu, vitamin C dan serat dalam buah, serta vitamin, dan mineral yang ditemukan dalam sereal.
"Apa yang kami lihat adalah jika Anda tidak makan makanan yang biasa dikonsumsi saat sarapan, Anda memiliki kecenderungan untuk tidak memakannya sepanjang hari," kata Christopher Taylor, profesor dietetika medis di College of Medicine di The Ohio State University dan penulis senior studi tersebut.
Menurut pedoman diet terbaru Departemen Pertanian Amerika Serikat, kalsium, kalium, serat, dan vitamin D dianggap sebagai komponen makanan yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat.
Pada penelitian ini, sampel penelitian mencangkup 30.889 orang dewasa berusia 19 tahun ke atas yang telah berpartisipasi dalam survei antara tahun 2005 dan 2016. Para peneliti Ohio State menganalisis data dari 24 jam penarikan kembali makanan peserta yang diselesaikan sebagai bagian dari survei NHANES.
Dalam sampel ini, 15,2 persen peserta atau 4.924 orang dewasa, melaporkan melewatkan sarapan.
"Kami menemukan mereka yang melewatkan sarapan secara signifikan lebih mungkin untuk tidak memenuhi ambang batas bawah [nutrisi] dari apa yang kami harapkan," kata Fanelli.
Orang yang melewatkan sarapan lebih mungkinmakan lebih banyak gula tambahan, karbohidrat, dan lemak total sepanjang hari. Mereka juga lebih mungkin mengemil.
"Ngemil pada dasarnya menyumbang asupan kalori untuk orang yang melewatkan sarapan," kata Taylor.
Baca Juga: Waspada Kuku Menonjol dan Berubah Warna, Tanda Kekurangan Nutrisi
"Orang yang sarapan makan lebih banyak kalori total daripada orang yang tidak sarapan, tetapi makan siang, makan malam, dan makanan ringan jauh lebih besar untuk orang yang melewatkan sarapan, dan cenderung memiliki kualitas diet yang lebih rendah," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien