Suara.com - Kesehatan dan kebugaran tubuh merupakan investasi sangat penting bagi seorang atlet. Untuk itu atlet sangat membutuhkan pemantauan dokter secara khusus.
Itu lantaran atlet yang sudah terbiasa latihan dan berolahraga dengan intensitas berat, membuat kondisi fisiknya berbeda dengan masyarakat umum.
Menurut Dokter spesialis keolahragaan dr. Michael Triangto, peran dokter olahraga adalah memastikan kondisi fisik atlet benar-benar bugar. Juga kesehatan seluruh organ tubuhnya berfungsi normal.
"Sering ditemukan jantungnya (atlet) membesar. Kalau dokter umum melihat jantung membesar adalah sesuatu yang gak bagus," cerita dokter Michael saat dihubungi suara.com, Selasa (15/6/2021).
"Padahal di dunia olahraga, dokter olahraga mengetahui persis seorang atlet yang berlatih secara teratur maka akan terjadi pembesaran dari jantung, itu bagian dari yang normal. Jadi harus dokter yang memang kompeten menangani atlet," imbuhnya.
Dokter olahraga juga berperan mencegah atlet untuk bertanding saat kondisi fisiknya tidak fit. Dokter Michael mengatakan, peran dokter olahraga adalah tetap mengutamakan kesehatan atlet.
Dokter olahraga akan memeriksa dan menganalisis setiap keluhan yang dirasakan oleh atlet. Ketika menemukan tanda-tanda vital yang tidak baik, dokter olahra akan menyetop dan melarang atlet ikut bertanding.
"Dokter olahraganya di situ yang memeriksa dan atlet mengeluh sakit, ternyata ada tanda serangan jantung, dokter bisa menyetop meskipun atletnya menyatakan siap tapi dokter harus menyetop. Di situlah peran dokter olahraga," paparnya.
Pemeriksaan kesehatan juga menjadi syarat yang harus diikuti atlet sebelum menjalani pertandingan. Meski behitu, risiko cedera masih bisa saja terjadi meski atlet rutin melakukan tes kesehatan serta menjalani hidup sehat dan teratur diawasi ahli gizi serta pelatih fisiknya.
Baca Juga: Tingkat Keterisian Pasien Covid RSD Wisma Atlet Melesat jadi 75 Persen, Nakes Kerja Ekstra
"Itu namanya musibah. Karena dalam satu pertandingan kita itu melampaui batasan kemampuan karena kita ingin menang. Jadi musibah itu bagian dari risiko seorang atlet karena itu dia harus secara teratur dan berkesinambungan memeriksakan kesehatan dengan dokter olahraganya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!