Suara.com - Penyintas Covid-19 menceritakan kisahnya berjuang melawan penyakit. Tak cuma sendiri, perjuangan juga dilakukan oleh anggota keluarga lain, dengan hasil yang bertolak belakang.
Amy Gayatri Odang, seorang penyintas Covid-19, menceritakan bagaimana ia harus kehilangan kakak dan iparnya yang meninggal akibat Covid-19, Arief Zulkarnaen Odang dan Roselani Widayati Odang.
Dilansir dari keterangan rilis KPCPEN yang diterima oleh Suara.com, Selasa (22/6/2021), Amy bercerita saat itu dia serta keluarganya baru pulang dari luar negeri pada April 2020 lalu. Ketika tiba di Indonesia, tubuhnya merasa tidak enak badan.
"Ipar saya meninggal dunia, disusul tiga hari kemudian kakak saya akibat Covid-19. Saya harus menjalani opname selama 18 hari di rumah sakit," ungkap Amy Gayatri Odang.
Atas peristiwa tersebut, Amy berpesan kepada masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan.
"Saya pernah kena Covid-19 di usia 59. Terpapar Covid-19 itu selangkah menuju kematian," katanya.
Pengalaman ini juga dialami oleh Tongat AR, yang juga pernah terpapar Covid-19. Menurutnya, betapa menderitanya saat menjadi pasien Covid-19.
Selain sedih, ia juga tidak bertemu dengan keluarga. Ditambah bernafas sangat susah, makan tidak ada rasa, sulit tidur, dan juga bergerak.
"Belum lagi kalau ada sanak keluarga meninggal dunia, saya tidak bisa melayat dan mengantar ke pemakaman," ungkap Tongat AR.
Baca Juga: Demi Tekan Covid-19, Mal Sampai Cafe Wajib Tutup Jam 8 Malam
Tongat AR menceritakan, saat positif Covid-19 pada 19 Januari 2021, ia dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta selama 14 hari. Setelahnya, ia baru dinyatakan negatif saat sudah sembuh pada akhir Februari 2021.
"Dampak dari Covid-19 sampai saat ini masih cukup terasa. Tenaga saya belum pulih seperti semula. Badan saya cepat capek saat beraktivitas," ujar Tongat AR.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Alasan Covid Dimentahkan, Pengacara Roy Suryo Sebut Jawaban Kejagung soal Eksekusi Silfester Absurd
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!