Suara.com - Pejabat kesehatan New Jersey menemukan penyakit yang ditularkan dari nyamuk pertama kalinya di wilayah tersebut. Setelah, seorang pria usia 60 tahun dari Sussex County dinyatakan positif terjangkit virus Jamestown Canyon.
Pasien yang tidak berkenan disebut namanya itu mengalami demam dan gejala neurologis pada Mei 2021. Padahal, pasien itu tidak pernah bepergian dan dipindahkan dari rumah sakit ke pusat rehabilitasi jangka panjang pekan lalu.
Kasus virus Jamestown Canyon yang menyerang pria 60 tahunan ini ini merupakan infeksi kedua yang dilaporkan di negara bagian tersebut. Sebelumnya, kasus Jamestown Canyon pertama terjadi pada tahun 2015 silam di Sussex County.
Komisaris Kesehatan, Judith Perschilli, mengatakan semua orang perlu berhati-hati dengan virus Jamestown Canyon dari nyamuk ini ketika berkebun atau berjalan-jalan.
"Menghabiskan waktu di luar ruangan dengan berjalan-jalan, berkebun atau bermain dengan hewan peliharaan baik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Tapi, kita perlu melindungi diri dari gigitan nyamuk yang menyebabkan virus Jamestown Canyon," kata Judith Persichilli dikutip dari Fox News.
Judith menyarankan orang-orang untuk menggunakan obat nyamuk atau lotion anti nyamuk untuk melindungi kulit dan pakaian. Jika hewan peliharaan memiliki kutu, maka segera bersihkan kutu itu menggunakan pinset.
Virus Jamestown Canyon menyebar dari nyamuk ke manusia. Menurut pejabat kesehatan, sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh virus Jamestown Canyon ini tidak menunjukkan gejala atau hanya gejala ringan.
Pada kasus parah yang jaran terjadi, virus Jamestown Canyon bisa melibatkan sistem saraf pusat yang mendorong rawat inap dan beberapa kasus berakibat fatal.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebagian besar infeksi Jamestown Canyon terjadi dari akhir musim semi hingga pertengahan musim gugur.
Baca Juga: Studi: Virus Corona Varian Delta Bisa Menghindari dan Melemahkan Kekebalan
Beberapa gejala umum dari virus Jamestown Canyon, termasuk demam, sakit kepala dan kelelahan. Saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah JCV, tetapi CDC mengatakan cara terbaik untuk mengurangi risiko infeksinya adalah menghindari gigitan nyamuk.
Pejabat kesehatan menyarankan untuk membersihkan genangan air di dekat rumah atau menghilangkannya. Langkah-langkah lain yang bisa ditempuh adalah memakai lotion anti nyamuk ketika keluar rumah, segera mandi setelah pergi jalan-jalan ke luar rumah dan hindari jalan-jalan di tengah semak belukar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah