Suara.com - Beberapa orang menyepelekan kehadiran karang gigi. Jika dibiarkan hal ini dapat mengundang penyakit gigi dan mulut yang lebih parah. Padahal cara menghilangkan karang gigi tidak terlalu rumit.
Cara menghilangkan karang gigi paling efektif yaitu mendatangi dokter gigi untuk melakukan scalling dengan bantuan alat yang disebut ultrasonic scaler. Namun jika anda belum sempat ke dokter ada tips lainnya.
Kita masih bisa mencegah kehadiran karang gigi, atau membersihkannya sendiri jika karang gigi masih cukup lunak dan masih berupa plak. Berikut cara menghilangkan karang gigi yang dirangkum Suara.com dari berbagai sumber.
Cara menghilangkan karang gigi
1. Menggunakan pasta gigi berfouride
Kandungan fluoride pada pasta gigi mampu menetralkan tingkat keasaman/pH pada plak gigi. Sehingga bakteri dalam mulut tidak tumbuh subur dan mencegah karang gigi.
Kandungan asam lemak pada minyak zaitun dipercaya mampu mencegah kerusakan gigi salah satunya dengan menghilangkan karang pada gigi.
Caranya, cukup ratakan satu sendok makan minyak zaitun di sekitar gigi dan mulut selama 20 hingga 30 menit.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini 4 Tanda Anda Sikat Gigi Berlebihan dan Terlalu Keras
3. Dental floss
Metide satu ini dapat digunakan untuk membersihkan makanan pada sela-sela gigi, sehingga tidak ada noda makanan sisa yang mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Lakukan setidaknya metode dental floss ini satu kali setiap hari.
4. Sikat gigi teratur
Cara menghilangkan karang gigi paling umum adalah dengan sikat gigi. Kegiatan sikat gigi perlu dilakukan sebanyak dua kali sehari selama masing-masing satu menit.
Sebelum itu, pastikan bahwa Anda menggunakan sikat gigi dengan bulu lembut dan kecil sehingga mudah menjangkau bagian belakang gigi geraham.
5. Kurangi merokok
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional