Suara.com - Tingkat tekanan darah berfluktuasi sejak bangun tidur. Tingkat tekanan darah ini akan berubah-ubah sesuai aktivitas yang dilakukan dan situasi yang sedah dihadapi.
Sebagian besar waktu itu tetap terkendali, kecuali mereka yang sudah menderita masalah hipertensi. Latihan fisik yang intens, stres, kecemasan dan asupan alkohol yang tinggi bisa meningkatkan tekanan darah mereka.
Kondisi ini bisa menyebabkan stroke, serangan jantung dan kematian. Karena itu, penting untuk menjaga tingkat tekanan darah tetap terkendali. Obat-obatan, pengobatan rumahan dan olahraga bisa membantu menjaga tekanan darah.
Salah satu olahraga yang bisa membantu mengatasi tekanan darah tinggi adalah latihan pernapasan. Ada beberapa latihan pernapasan yang bisa meningkatkan sel untuk mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
Teknik pernapasan lambat dan dalam bisa mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang mengatur detak jantung secara efektif dan melebarkan pembuluh darah. Pada akhirnya akan membantu mengontrol tekanan darah Anda.
Karena, otak kita menghubungkan pernapasan lambat dan dalam dengan keadaan relaksasi, yang menyebabkan tubuh memperlambat fungsi internal lainnya.
Latihan pernapasan dalam ketika stres bisa melatih diri lebih tenang. Berikut ini dilansir dari Times of India, ada 3 teknik pernapasan untuk mengontrol tekanan darah.
1. Latihan pernapasan 30 detik
Menurut sebuah penelitian pada 20 ribu orang Jepang, mengambil napas dalam selama 30 detik bisa membantu mengelola tekanan darah.
Baca Juga: Para Ahli Percaya Virus Corona Varian Lambda Punya Mutasi Berbeda, Seperti Apa?
Studi ini menunjukkan bahwa mengambil napas dalam selama 30 detik bisa membantu mengurangi tekanan darah sistolik.
2. Teknik pernapasan yang sama
Teknik pernapasan ini berfokus pada panjang napas yang sama. Latihan ini adalah teknik pernapasan yang terkontrol yang mudah dilakukan.
Caranya, duduk atau masalah nyaman di tempat yang tenang, tutup mata Anda dan rilekskan otot-otot Anda, tarik napas melalui hidung selama 4 detik, berhentikan selama beberapa detik dan hembuskan napas melalui hidung selama 4 detik.
3. Pernapasan diafragma
Pernapasan diafragma atau pernapasan perut melibatkan perut dan diafragma ketika bernapas. Latihan pernapasan diafragma setiap hari bisa membantu memperlambat detak jantung dan tekanan darah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah