Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan telah menyatakan akan menggunakan vaksin Moderna asal Amerika Serikat sebagai dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
"Mengenai program ini, vaksin ketiga kepada tenaga kesehatan akan diberikan menggunakan Vaksin Moderna," ujar Menkes dalam konferensi pers dipantau via daring di Jakarta, Jumat (10/7/2021).
Artinya, tenaga kesehatan di Indonesia akan menerima vaksin Covid-19 dengan merek dan platform yang berbeda. Seperti diketahui, mayoritas tenaga kesehatan di Indonesia sebelumnya meneriman vaksin Covid-19 Sinovac.
Singkatnya, pemberian vaksin Moderna nanti akan mencampur vaksin Covid-19 Sinovac yang telah diberikan sebelumnya. Lantas bagaimana dari sisi aspek keamanannya?
Ia menyampaikan bahwa penggunaan Vaksin Moderna itu sudah melalui diskusi dengan Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai penasihat independen.
Untuk menegaskan hal itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil mengatakan bahwa pemberian vaksin dosis ketiga itu cukup aman.
"Tidak masalah karena kita sudah mempunyai reseptornya, untuk virus covid-19," ujar Kusnandi saat dihubungi Suara.com, Selasa, (13/7/2021).
Ia menjelaskan, bahwa pemesanan Sinovac sebelumnya, didasarkan karena masyarakat Indonesia telah terbiasa untuk menerima vaksin dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan.
Selain itu, dari segi penyimpanan, vaksin Sinovac juga relatif lebih mudah dibandingkan dengan vaksin AstraZeneca dan Moderna.
Baca Juga: FDA Laporkan Vaksin Johnson & Johnson Picu Sindrom Guillain-Barre, Apa itu?
Sementara itu, dilansir dari Bloomberg, ahli imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado Anschutz, Ross Kedl, juga punya pendapat serupa dengan Kusnandi.
“Pencampuran platform vaksin — metode yang dikenal sebagai dorongan utama heterolog — memiliki sejarah panjang dalam imunologi sebagai jauh lebih unggul daripada beberapa dosis vaksin yang sama,” kata Ross Kedl.
Singkatnya, berbagai jenis vaksin meningkatkan sistem kekebalan dengan cara yang berbeda, sehingga beberapa vaksin memberikan cakupan yang lebih luas.
Penelitian awal menunjukkan bahwa pendekatan semacam itu mungkin merupakan strategi yang efektif dengan Covid-19.
Sebuah penelitian terhadap hampir 700 orang di Spanyol menunjukkan bahwa orang yang mendapat dosis kedua vaksin Pfizer setelah dosis pertama dari AstraZeneca menunjukkan antibodi penawar mereka naik tujuh kali lipat—respon imun yang jauh lebih kuat daripada mereka yang mendapat dua dosis Astra.
Percobaan kecil lainnya menunjukkan bahwa pencampuran kedua vaksin memicu respons antibodi sekitar empat kali lebih tinggi daripada hanya dua dosis suntikan Pfizer.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar