Suara.com - Italia menyetujui penggunaan terapi antibodi COVID-19 Sotrovimab buatan GlaxoSmithKline (GSK) Inggris dan Vir Biotechnology AS, menyusul Amerika Serikat dan Singapura.
Dilansir ANTARA, Kementerian Kesehatan Italia mengatakan terapi Sotrovimab dapat didisitribusikan hingga 31 Januari 2022.
Lembaga Itu menambahkan bahwa otorisasi untuk semua terapi monoklonal lainnya yang telah digunakan di negara tersebut juga diperpanjang hingga kurun waktu yang sama.
Terapi antibodi dibuat untuk menurunkan tingkat keparahan pasien COVID-19.
Roma menyetujui terapi antibodi monoklonal produksi Eli Lilly dan Regeneron Pharmaceuticals.
Pada akhir Mei, regulator obat Uni Eropa mendukung penggunaan Sotrovimab untuk mengobati pasien yang berisiko mengalami sakit parah dan tidak membutuhkan oksigen pada usia 12 tahun ke atas.
Setiap negara anggota diberi kebebasan terkait penggunaannya.
Sementara itu laman Anadolu Agency menyebut Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura memberikan otorisasi sementara untuk obat antibodi sotrovimab untuk digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19 dalam kasus ringan hingga sedang.
Otorisasi sementara ini, yang diberikan di bawah Rute Akses Khusus Pandemi, muncul setelah HSA meninjau data dari uji coba yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Kerap Muncul Saat Tubuh Terkena Penyakit, Ini Perbedaan Antigen dan Antibodi
Tinjauan HSA terhadap data klinis menunjukkan sotrovimab dapat mengurangi 79 persen risiko Covid-19.
Amerika serikat melalui Food and Drug Administration (FDA) telah mengizinkan penggunaan terapi Sotrovimab bagi pasien gajala ringan usia 12 tahun ke atas.
Namun obat ini tidak diperuntukkan bagi pasien COVID-19 dengan gejala berat dan membutuhkan oksigen.
Berita Terkait
-
Terobosan Pengobatan Asma PPOK, Suntikan Antibodi Benralizumab Lebih Efektif dari Steroid?
-
Badan POM Izinkan Penggunaan Obat Covid-19 Berbentuk Tablet dari Pfizer
-
Survei Serologi Sebut 98 Persen Penduduk Indonesia Punya Antibodi Covid-19, Masihkah Perlu Pakai Masker?
-
Kabar Baik! Satgas Covid-19 Umumkan Herd Immunity Masyarakat Indonesia Tembus 98,5 Pesen
-
Vaksin Booster Terbukti Bermanfaat, Kemenkes Ungkap Kadar Antibodi Penduduk Indonesia Meningkat 4 Kali Lipat
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?