Suara.com - Penis seorang laki-laki nyarits putus setelah ia mengikatnya dengan karet gelang. Ia mengikat alat kelaminnya dengan karet gelang hingga penis itu mulai membusuk.
Kasus ini terjadi di Illionis, Amerika Serikat. Laki-laki itu juga disebut mengalami demensia.
“Untungnya kasus pencekikan seperti ini jarang terjadi,” kata Dr. Fardod O'Kelly, ahli bedah urologi di Rumah Sakit Beacon di Dublin, Irlandia, dikutip dair New York Psot.
Kasus ini juga dilaporkan dalam jurnal medis Urology Case Reports.
O'Kelly menambahkan pembusukan itu terjadi karena kompresi arteri berarti tidak ada aliran darah masuk, dan itu berarti tidak ada suplai oksigen. Sehingga organ mulai mati."
Laki-laki berusia 81 tahun itu awalnya dilaporkan ke rumah sakit setelah menderita ketoasidosis diabetikum - reaksi yang berpotensi mematikan terhadap kadar insulin rendah yang berasal dari diabetesnya yang tidak terkendali.
Di sanalah istri penduduk asli Chicago itu mengungkapkan bahwa dia telah membungkus skrotumnya dengan karet gelang dan menolak untuk melepasnya selama tiga hari.
Namun, saat ditanya soal torniket testisnya, lakilaki itu tampak bingung.
Meskipun demikian, pemeriksaan selanjutnya mengungkapkan bahwa penis pasien memang sangat bengkak dan telah berubah menjadi kuning dan ungu, menandakan bahwa itu sudah mulai mati.
Baca Juga: Bos Kopitiam Ditemukan Membusuk Tanpa Pakaian, Polisi: Meninggal Karena Covid-19
Dokter menyimpulkan bahwa karet gelang lakilaki yang tidak konvensional itu telah menghentikan aliran darah dan merusak anggota tubuhnya. Bila digabungkan dengan sirkulasi yang buruk dari diabetes yang mendasarinya, telah mengakibatkan "keadaan nekrotik atau gangren," menurut studi kasus.
Untuk mencegah degradasi lebih lanjut, dokter membakar daging mati dengan kawat panas dan memotongnya dengan pisau bedah.
Mereka juga memasukkan kateter ke dalam uretra jiwa yang malang untuk mengalirkan reservoir urin yang telah terkumpul karena pangkal paha pasien telah mencegahnya buang air kecil.
Dengan bantuan antibiotik, pasien sembuh dalam waktu lima hari. Namun, dia gagal muncul pada janji tindak lanjut dua minggu kemudian, menurut laporan medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel