Suara.com - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengakui masih terlalu dini untuk mengesampingkan hubungan potensial antara pandemi COVID-19 dan kebocoran laboratorium.
Ia juga meminta China untuk lebih transparan ketika para ilmuwan mencari asal-usul virus corona.
Dilansir dair France24, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pihaknya mengalami tantangan untuk mendapatkan akses ke data mentah saat berkunjung ke China untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tedros mengatakan kepada wartawan bahwa badan kesehatan PBB yang berbasis di Jenewa meminta China untuk transparan, terbuka dan bekerja sama, terutama pada informasi, data mentah yang dominta pada hari-hari awal pandemi."
Dia mengatakan telah ada "dorongan prematur" untuk mengesampingkan teori bahwa virus mungkin telah lolos dari laboratorium pemerintah China di Wuhan - merusak laporan WHO pada Maret, yang menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin."
“Saya sendiri adalah seorang teknisi laboratorium, saya seorang ahli imunologi, dan saya telah bekerja di laboratorium, dan kecelakaan laboratorium terjadi,” kata Tedros. “Itu umum.”
Dalam beberapa bulan terakhir, gagasan bahwa pandemi berasal dari laboratorium mencuat. Ini mungkin melibatkan virus yang direkayasa.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memerintahkan peninjauan intelijen AS untuk menilai kemungkinan pada bulan Mei.
China telah menyerang balik secara agresif, dengan alasan bahwa upaya untuk menghubungkan asal-usul Covid-19 ke laboratorium bermotivasi politik. China juga telah menyarankan bahwa wabah itu mungkin telah dimulai di luar negeri.
Baca Juga: Ini Tantangan Penerapan Kampus Merdeka Di Tengah Situasi Pandemi Covid-19
Pada pertemuan tahunan para menteri kesehatan WHO di musim semi, China mengatakan bahwa pencarian masa depan untuk asal-usul COVID-19 harus dilanjutkan - di negara lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan