Suara.com - Nyeri dada bukan satu-satunya gejala serangan jantung. Pada wanita, gejala tak biasa juga bisa menandakan adanya serangan jantung.
Orang mungkin merasa bahwa semua serangan jantung datang dengan nyeri dada atau nyeri di lengan kiri Anda.
Tetapi selama bertahun-tahun, penelitian telah mengungkapkan bahwa film apa yang menunjukkan kepada Anda tentang serangan jantung mungkin tidak benar.
Penelitian telah menemukan bahwa tidak hanya gejala ini tidak standar untuk semua pasien, tetapi wanita memiliki gejala serangan jantung yang berbeda dari pria.
Dan dalam banyak kasus, tanda-tanda dapat berkembang beberapa minggu sebelum kejadian jantung yang sebenarnya.
Kelelahan
Dilansir melalui News18, pada tahun 2003, AHA mensurvei lebih dari 500 wanita yang selamat dari serangan jantung, yang hasilnya dicetak dalam jurnal Circulation.
Di antara 95 persen peserta yang mengatakan mereka melihat sesuatu yang tidak beres dalam sebulan sebelum serangan jantung mereka, yang paling umum adalah kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.
Menurut penelitian, 71 persen wanita menggambarkan merasa lelah tanpa alasan yang sah pada minggu-minggu sebelum serangan jantung mereka.
Baca Juga: 5 Kondisi Ini Bisa Jadi Tolak Ukur Kesehatan Jantung, Salah Satunya Kolesterol
Dalam sebuah artikel untuk Klinik Cleveland, ahli jantung Leslie Cho, mengatakan bahwa jika kelelahan Anda baru atau dramatis, Anda harus mempertimbangkan kemungkinan serangan jantung.
Menurut Cho, jika Anda lelah setelah berolahraga secara teratur, jika Anda merasa lelah saat beristirahat, atau jika sesuatu yang mudah seperti membuat tempat tidur membuat Anda kering, Anda harus berbicara dengan dokter Anda.
Gangguan Tidur
Jika Anda tidak bisa tidur, itu yang perlu dikhawatirkan. Menurut survei AHA, hampir setengah, 48 persen wanita yang selamat dari serangan jantung mengatakan mereka merasakan gangguan tidur hingga sebulan sebelum kejadian.
Nyeri Dada Saat Awal Serangan Jantung
Studi ini juga menemukan bahwa 31 persen wanita mengalami apa yang dianggap sebagai gejala serangan jantung: rasa sakit yang terkonsentrasi tinggi di dada. Namun, 43 persen mengatakan bahwa tidak ada nyeri dada selama serangan jantung mereka sama sekali.
Berita Terkait
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
7 Makanan yang Dilarang Saat Konsumsi Obat Jantung, Bisa Mengancam Nyawa!
-
Jorge Costa, Eri Irianto dan 4 Pemain yang Meninggal Akibat Serangan Jantung
-
Innalillahi! Cristiano Ronaldo Bagikan Kabar Duka Cita
-
7 Tips Sederhana Menjaga Jantung Tetap Sehat, Bisa Anda Mulai Hari Ini
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?