Suara.com - Varian SARS-CoV-2 B.1.617 yang melahirkan varian delta (B.1.617.2) yang kini menjadi dominan di banyak negara. Peneliti infeksi dari Pusat Primata Jerman (DPZ), Institut Penelitian Primata Leibniz di Göttingen telah menyelidiki varian B.1.617 secara rinci.
Melansir dari Medical Xpress, dalam studi kultur sel, mereka menemukan bahwa varian ini dapat menginfeksi saluran sel paru-paru dan usus tertentu lebih efisien daripada virus asli.
Para peneliti juga menunjukkan bahwa B.1.617 kurang sensitif terhadap penghambatan oleh antibodi yang ada dalam darah individu yang sembuh atau divaksinasi dan resisten terhadap antibodi terapeutik yang digunakan untuk pengobatan Covid-19.
Sifat-sifat ini memungkinkan B.1.617 dan subtipenya menyebar dengan cepat pada populasi manusia, sehingga meningkatkan risiko individu yang tidak divaksinasi secara lengkap dan individu dengan perlindungan kekebalan yang menurun untuk terinfeksi.
Varian B.1.617 membawa delapan mutasi berbeda pada protein lonjakan, termasuk dua dalam domain pengikatan reseptor yang penting untuk perlekatan virus ke sel dan mewakili target utama untuk menetralkan antibodi.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Markus Hoffmann dan Stefan Pöhlmann, peneliti infeksi di Pusat Primata Jerman, dan termasuk ilmuwan dari University Hospital of Göttingen, University of Erlangen dan Hannover Medical School, menyelidiki bagaimana mutasi berdampak pada kemampuan B.1.617 untuk memasuki sel inang dan seberapa efisien respon antibodi pada individu yang divaksinasi dan pulih menghambat varian ini.
"Studi kami menunjukkan bahwa varian virus ini dapat menginfeksi sel-sel paru-paru dan usus lebih efisien, menunjukkan peningkatan kebugaran virus," Markus Hoffmann, penulis utama studi tersebut, merangkum hasilnya.
"Selain itu, efek perlindungan antibodi terbatas karena kurang efisien memblokir masuknya sel B.1.617 dibandingkan virus asli. Akibatnya, individu yang tidak divaksinasi atau terinfeksi sejak lama dan dengan demikian menghasilkan antibodi dalam jumlah rendah, mungkin kurang terlindungi terhadap infeksi varian B.1.617.
Stefan Pöhlmann, Kepala Unit Biologi Infeksi di DPZ menambahkan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari varian B.1.617, terutama subtipe Delta, dan untuk mencegah munculnya varian virus baru, disarankan untuk segera melakukan vaksinasi lengkap.
Baca Juga: Sebut Pemerintah Dengarkan Masukan Ahli, Luhut: Data Kami Hampir Tidak Ada yang Miss
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?