Studi kecil itu melibatkan 40 orang yang telah pulih dari COVID-19 antara satu hingga enam bulan. Sebanyak 29 orang di antaranya telah sembuh setidaknya tiga bulan.
Selain mendapatkan pemindaian kornea, setiap peserta harus menjawab pertanyaan tentang gejala neurologis selama terinfeksi COVID-19.
Mereka juga mengisi kuesioner tentang nyeri neuropatik, yang dapat mencakup sensasi mati rasa, tertusuk dan terbakar di tubuh, serta kelemahan otot.
Kuesioner lainnya membantu para peneliti untuk menentukan lokasi dan tingkat keparahan nyeri otot peserta, itu juga membantu menandai gejala tambahan seperti kelelahan dan masalah usus.
Dari 40 peserta, 22 menunjukkan gejala neurologis yang tersisa, seperti sakit kepala, pusing dan mati rasa selama empat minggu setelah pulih dari infeksi COVID-19.
Dan 13 dari 29 yang telah pulih setidaknya selama tiga bulan dilaporkan memiliki gejala neurologis pada minggu ke-12 pasca infeksi.
"Sangat jelas, orang yang memiliki gejala neurologis pasti mengalami pengurangan (fungsi) pada saraf serat kecil, sedangkan peserta lainnya tidak," kata Malik.
Penulis penelitian juga menilai 30 orang sehat tanpa riwayat infeksi COVID-19 sebagai perbandingan. Mereka menemukan bahwa, dibandingkan dengan 30 peserta ini, semua orang yang selamat dari COVID-19 menyimpan banyak sel imun di kornea mata.
Orang-orang dengan gejala neurologis lainnya juga menunjukkan peningkatan sekitar lima kali lipat dalam jumlah sel dendritik, dibandingkan dengan kelompok orang sehat tanpa pernah terinfeksi.
Baca Juga: Diungkap Peneliti, Gejala Long Covid-19 Ini Perlu Diketahui
Kesimpulan para peneliti, proses kekebalan masih berlangsung bahkan setelah infeksi awal sembuh dan terjadi long COVID-19 .
"Jadi mungkin ada pemicu kekebalan yang diaktifkan dan butuh waktu untuk menenangkan diri. Namun sementara itu, respon imun yang tidak terkendali ini merusak sel-sel saraf," ucap Malik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja