Suara.com - Tiga studi baru menemukan bahwa kualitas udara tampaknya terkait dengan risiko penurunan daya pikir dan demensia. Selain itu, udara yang buruk bahkan dapat meningkatkan protein otak beracun yang merupakan ciri khas penyakit Alzheimer.
"Ini sangat menarik karena menunjukkan potensi peningkatan kualitas udara pada tingkat kematian, bidang kesehatan lainnya, dan mungkin juga risiko demensia," kata Claire Sexton, direktur program ilmiah dan penjangkauan untuk Asosiasi Alzheimer seperti yang dikutip dari US News.
Melansir dari US News, pada studi pertama, para peneliti menemukan bahwa pengurangan polusi partikulat halus dan kabut asap lebih dari satu dekade dikaitkan dengan pengurangan risiko demensia di kalangan perempuan.
Studi ini mengikuti lebih dari 2.200 perempuan berusia antara 74 hingga 92 tahun tanpa demensia yang terdaftar dalam studi jangka panjang tentang kesehatan otak.
Para peneliti melacak kemampuan berpikir, penalaran, dan ingatan mereka seiring bertambahnya usia dan membandingkan hasilnya dengan kualitas udara di berbagai komunitas mereka.
Risiko demensia para perempuan menurun hingga 26 persen untuk setiap 10 persen peningkatan kualitas udara di lingkungan mereka.
Perempuan di daerah dengan udara yang lebih bersih memiliki risiko demensia yang serupa dengan yang terlihat pada perempuan dua hingga tiga tahun lebih muda.
Sementara studi kedua dari para peneliti yang dipimpin oleh Noemie Letellier, seorang sarjana postdoctoral di University of California, San Diego, menemukan bahwa pengurangan polusi partikel halus antara tahun 1990 hingga 2000 menyebabkan demensia dan risiko Alzheimer jatuh di antara lebih dari 7.000 orang di Prancis.
Risiko demensia turun 15 persen dan risiko Alzheimer 17 persen untuk setiap pengurangan mikrogram polusi udara per meter kubik udara. Sekali lagi, perubahan itu menguntungkan semua orang, terlepas dari pendapatan mereka atau di mana mereka tinggal dalam suatu komunitas.
Baca Juga: Gara-gara Masturbasi, Pria Ini Nyaris Meninggal Akibat Stroke Mendadak!
Studi ketiga, dipimpin oleh Christina Park, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Epidemiologi Universitas Washington memberikan penjelasan potensial mengapa polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan otak.
Para peneliti menemukan bahwa orang dengan paparan polusi partikel dan kabut asap yang lebih lama memiliki kadar beta amiloid yang lebih tinggi, protein lengket yang dapat menggumpal di otak. Plak amiloid adalah salah satu ciri penyakit Alzheimer.
"Polusi udara juga dapat meningkatkan risiko demensia dengan menyebabkan peradangan dalam tubuh dan dengan merusak kesehatan jantung dan paru-paru," kata Sexton.
Ketiga studi tersebut akan dipresentasikan di pertemuan tahunan Alzheimer's Association, yang diadakan baik di Denver secara online.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?