Suara.com - Mahasiswa Universitas Oxford University sekaligus salah satu peneliti vaksin AstraZeneca, Indra Rudiansyah, ikut berkomentar mengenai pembuatan vaksin Covid-19 dari sel dendritik cikal bakal vaksin Nusantara, besutan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Meski didukung dengan kemajuan teknologi, vaksin tersebut tak praktis jika dipakai saat pandemi. Kenapa?
Indra juga menanggapi 'teori konspirasi' yang mengatakan bahwa program vaksinasi Covid-19 merupakan agenda konspirasi elit global untuk memasang microchip ke tubuh masyarakat dunia. Apa pendapatnya?
Selengkapnya, baca melalui tautan di bawah ini!
1. Indra Rudiansyah Sebut Vaksin Nusantara Tak Praktis Dipakai Saat Pandemi Covid-19
Salah satu peneliti vaksin Covid-19 AstraZeneca, mahasiswa program doktor Oxford University asal Indonesia, Indra Rudiansyah ikut berkomentar pembuatan vaksin Covid-19 dari sel dendritik cikal bakal vaksin Nusantara, besutan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Indra mengatakan potensi sel dentritik untuk membuat vaksin Covid-19 bukan hal mustahil dilakukan mengingat kemajuan teknologi sudah bisa mewadahi inovasi tersebut.
2. Ramai Isu Vaksin Covid-19 Ada Microchip, Peneliti AstraZeneca Indra Rudiansyah Buka Suara
Peneliti vaksin Covid-19 asal Indonesia Indra Rudiansyah menanggapi 'teori konspirasi' yang mengatakan bahwa program vaksinasi Covid-19 merupakan agenda konspirasi elit global untuk memasang microchip ke tubuh masyarakat dunia.
Baca Juga: Google: Jenis Vaksin Covid-19 dan Durasi PPKM Paling Banyak Dicari Warganet Indonesia
Indra Rudiansyah merupakan mahasiswa dari Universitas Oxford dan salah satu peneliti yang ikut mengembangkan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Inggis.
3. Vaksin AstraZeneca Disebut Bisa Picu Pembekuan Darah, Indra Rudiansyah Ungkap Fakta
Mahasiswa Universitas Oxford University sekaligus salah satu peneliti vaksin AstraZeneca, Indra Rudiansyah, menanggapi kasus pembekuan darah yang dialami penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Kasus pembekuan darah ini membuat banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia, enggan menerima suntikan vaksin AstraZeneca karena khawatir membahayakan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?