Suara.com - Meski memiliki ciri khas dengan baunya yang menyengat, jengkol tidak pernah kehilangan penikmatnya. Bahkan jengkol dianggap bisa mengangkat nafsu makan.
Namun, makan jengkol juga bisa berisiko bagi kesehatan. Dokter spesialis penyakit dalam prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD., menjelaskan, jengkol mengandung asam jengkolat yang mudah mengkristal. Sehingga dapat mengakibatkan terbentuknya kristal jengkolat di ginjal dan menyumbat aliran urin.
Meski begitu, risiko tersebut bukan tergantung dari banyaknya konsumsi jengkol. Akan tetapi, lebih tergantung pada kerentanan tubuh seseorang.
"Orang yang rentan, mengonsumsi sedikit jengkol saja, maka dapat menyebabkan terjadinya jengkolan" kata prof Zubairi, dikutip dari tulisannya di Twitter pribadinya, Rabu (4/8/2021).
Dalam ilmu kesehatan, kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat diduga karena faktor genetik dan lingkungan. Tetapi yang pasti, sambung prof Zubairi, jengkol tua mengandung lebih banyak asam jengkolat daripada jengkol muda.
Seseorang yang mengalami jengkolan akan merasakan gejala seperti sakit perut yang amat sakit atau kram, sangat nyeri ketika buang air kecil, urin sedikit juga sering mengandung darah. Bahkan pada kasus berat, urin bisa tidak keluar sama sekali.
"Untuk mengatasi jengkolan, seseorang harus diberi air soda. Diharapkan sifat basa dari air soda dapat menetralisir asam jengkolat. Selain itu, minum air putih dalam jumlah banyak juga baik. Tujuannya, agar kristal jengkolat larut dan keluar bersama urin," jelasnya.
Akan tetapi, ia mengingatkan, gejala ringan jengkolat juga harus diwaspadai. Jika penyumbatan air kencing terjadi terus menerus, maka akan berbahaya bagi ginjal.
Aliran urin yang tidak lancar mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih dan pembengkakan ginjal yang akhirnya berisiko gagal ginjal.
Baca Juga: Gara-gara Konten Makan Jengkol Mentah, DJ Katty Butterfly Dilarikan ke UGD
"Jika infeksi berlangsung lama, maka dapat menimbulkan kerusakan permanen pada ginjal. Semoga informasi ini bermakna. Jangan lupa untuk terus membaca dan berkomunikasi dengan dokter Anda," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!