Suara.com - Long Covid-19 syndrome menjadi keluha baru para penyintas Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Apa gejala long Covid-19 paling banyak dilaporkan menurut dokter?
Dokter spesialis saraf, dr Yonathan Andrian Suparman, Sp.S mengungkap gejala long Covid-19 paling banyak ditemui adalah masalah saraf umum seperti badan pegal, sakit kepala, dan perasaan lebih sensitif alias irritable.
"Kalau badan pegal, sakit kepala itu banyak. Ada yang setelah tiga bulan setelah positif Covid-19 masih sakit kepala, itu sering. Dan biasanya kita diperiksa separah apa sakit kepalanya," ujar dr. Yonathan saat berbincang dengan Suara.com beberapa waktu lalu.
Menurut dr. Yonathan, jika sakit kepala cenderung ringan biasanya ia akan memberi edukasi kalau rasa sakit tersebut bersifat sementara dan akan sembuh perlahan. Sehingga pasien tidak perlu menjalani terapi khusus.
Tapi apabila dirasa sangat mengganggu, dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital Cibubur itu akan memberikan obat pereda nyeri atau analgetik berupa paracetamol.
Selanjutnya, untuk gejala long Covid-19 berupa irritable, pasien akan lebih sering mudah marah, jengkel, hinggga tak sabar secara berlebihan. Maka dr. Yonathan akan menelusuri apa yang dialami pasien tersebut saat terinfeksi Covid-19.
Mengingat berdasarkan penelitian mengatakan, perasaan irritable ini muncul karena mendapat stigma dari lingkungan dan orang sekitar akibat terpapar Covid-19. Seperti dijauhi, disalahkan, hingga jadi bahan pembicaraan.
"Itulah kenapa pentingnya dukungan dari orang sekitar, keluarga untuk memberikan support dan semangat setelah terpapar Covid-19," terang dr. Yonatahan.
Selain gejala long Covid-19 terkait saraf, gejala yang juga kerap keluhan di antaranya mudah lelah, lemas, sulit berkonsentrasi. Kata dr. Yonathan, keluhan ini serupa pasien yang baru sembuh dari rumah sakit, tapi keluhan berlangsung sangat lama.
Baca Juga: Studi: Anak-Anak Terinfeksi Virus Corona Covid-19 Tak Lebih dari 6 Hari
"Hanya saja itu menetap, dari dua minggu lalu sampai bulan depan masih sakit badan. Itu yang paling sering dikeluhkan oleh pasien," pungkasnya.
Berita Terkait
-
7 Makanan yang Bisa Memicu Migrain Parah Jika Dikonsumsi Berlebihan
-
Sakit Kepala Berulang Saat Hamil Bisa Jadi Tanda Stroke Langka, Ini Gejalanya!
-
7 Pengobatan untuk Sakit Kepala dengan Ramuan Tradisional yang Terbukti Ampuh
-
Kenali Penyebab Migrain, IDI Gerung Berikan Informasi Pengobatan
-
Waspada! Sakit Kepala Hebat Bisa Jadi Tanda Awal Stroke, Kenali Gejalanya
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh