Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan di daerah terpencil.
Menurut Ketua Satgas Covid-19, Profesor Zubairi Djoerban, infeksi Covid-19 telah masuk ke pedesaan terpencil yang sulit diakses.
"Pandemi belakangan ini memunculkan tantangan baru: menyiapkan fasilitas kesehatan memadai dengan cepat di daerah terpencil. Pasalnya Covid-19 mulai merayap ke pedesaan dan pelosok," kata Profesor Zubairi, dikutip dari tulisannya di Twitter, Jumat (6/8/2021).
Ia juga menyinggung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang masih minim, terutama juga bagi masyarakat yang berada di daerah terpencil.
"Jangan sampai terjadi mimpi buruk berikutnya," imbaunya.
Profesor Zubairi membenarkan bahwa vaksin Covid-19 memang tak sepenuhnya dapat mencegah infeksi. Sebab, orang yang sudah disuntik vaksin pun tetap bisa menyebarkan virus corona ke orang lain.
Itu pula sebabnya, orang yang sudah divaksinasi tetap harus disiplin melakukan protokol kesehatan, tegas Profesor Zubairi. Meski begitu, vaksin Covid-19 tetap memiliki fungsi dalam pengendalian pandemi saat ini.
"Bukan berarti vaksin tidak berfungsi. Vaksin terbukti bisa mengurangi virulensi dan cegah kematian. Ini fakta," ucapnya.
Sementara itu, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan bahwa secara nasional kasus positif Covid-19 sebenarnya turun lima persen dibandingkan pekan lalu.
Baca Juga: Punya Peran Penting, Puskesmas Dapat Bantuan APD Hingga Obat-obatan
Namun, masih ada beberapa provinsi yang justru melaporkan kenaikan kasus lebih dari 50 persen. Yakni, Provinsi Aceh, Riau, Bengkulu, Sulawesi tengah, dan Gorontalo.
Sedangkan jumlah kematian mingguan, merata di 28 provinsi, telah meningkat hingga 28 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Kata Nadia. pPenambahan jumlah kematian mingguan ini terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau.
Serta Jawa Barat, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tanggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.
Angka positivity rate secara nasional masih berada di angka 25,2 persen dengan tren menurun selama dua minggu terakhir, menurut Nadia.
Ia menegaskan, walaupun positivity rate telah agak turun, tapi masih jauh untuk bisa mencapai target kurang dari lima persen, sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat