Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), dr. Doddy A, K. Sp.OG mengungkap situasi terkini di Pulau Sumbawa, khususnya kota Bima.
Kata Doddy, wilayahnya dalam kondisi mencekam karena sistem kesehatan nyaris kolaps atau berstatus darurat akibat pandemi Covid-19. Ini dianggap ironis, mengingat kasus Covid-19 Jawa-Bali diklaim berangsur membaik.
Doddy mengatakan situasi terjadi karena alat kesehatan (alkes) dan sumber daya manusia (SDM) dokter spesialis paru yang sangat terbatas bahkan hampir tidak ada.
Sehingga masyarakat Bima yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala berat, harus dilayani dengan alat dan SDM seadanya.
"Ini sebenarnya agak mencekam, karena di Kota Bima itu sempat merah. Jadi SDM-nya kurang, dokter spesialis paru tidak ada," ujar Doddy saat konferensi pers Tim Mitigasi PB IDI, Rabu (4/8/2021).
Bahkan kata Doddy, ia harus meminta pengurus PB IDI untuk memantau dan mengawasi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) di kota Bima, sekaligus memerhatikan para nakes NTB yang mulai kelelahan akibat peningkatan kasus Covid-19.
Sebelumnya di NTB rerata hanya 50 kasus baru per hari, kini rerata kasus harian mencapai 200 hingga 300 kasus baru sejak Juli hingga Agustus 2021.
"Kita dan teman-teman jadi capek dan lelah, memang membutuhkan istirahat. Termasuk refreshing sehingga mentalnya butuh istirahat. Dari teman-teman dokter di Puskesmas, dan para spesialis tampak kalau mulai jenuh, ini kekhawatiran kita," ungkap Doddy.
Terkait kebutuhan alkes, Doddy berkata dirinya harus meminta bantuan Kepolisian Daerah (Polda) NTB untuk mengawal dan memastikan kebutuhan alkes seperti oksigen, jika sewaktu pasien Covid-19 gejala berat mengalami sesak napas dengan saturasi oksigen rendah, bisa segera mendapat pertolongan.
Baca Juga: Oknum Nakes Timbun dan Jual Obat Sisa Pasien Covid-19 Meninggal Seharga Rp 40 Juta
"Tentang oksigen agak prihatin juga, sebagai contoh rumah sakit umum daerah provinsi NTB, oksigen sama agak prihatin juga. Adanya oksigen untuk sentral dan hanya melayani yang emergency atau darurat saja," pungkas Doddy.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?