Suara.com - Selama pandemi Covid-19, berbagai terapi muncul dan diklaim bisa mencegah maupun menyembuhkan. Belakangan, di Indonesia marak diperbincakan tentang terapi aaPRP (autologus activated platelet-rich plasma) sebagai terapi Covid-19.
Terapi aaPRP sendiri dikenalkan oleh dokter Karina F Moegni, SpBP, seorang lulusan Universitas Indonesia (UI). Apa, sih, sebenarnya terapi aaPRP itu?
Terapi aaPRP sendiri merupakan konsentrat protein dari dalam trombosit manusia. Menurut paparan dokter Karina, terapi ini mulanya dibuat dalam darah pasien yang diambil seanyak 20-25 cc. Kemudian, trombosit dari darah pasien Covid-19 dipisahkan.
Trombosit darah dari pemisahan di labiratoium kemudian diambil proteinnya yang kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien melalui cairan infus. Keseluruhan proses ini membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Trombosit inilah yang disebut memantu terapi untuk Covid-19.
Dokter Karina mengklaim bahwa terapi ini aman dilakukan untuk usia berapapun dengan kondisi kesehatan apa pun. Menurutnya keamaman ini disebabkan karena aaPRP didapatkan dari tubuh sendiri dan tidak diproses dengan zat yang berasal dari hewan.
Terapi ini nampaknya mendapatkan dukungan oleh Menteri BUMN periode Oktober 2011-Oktober 2014, Dahlan Iskan. Dukungan tersebut ia tuliskan dalam blog resmi miliknya.
"aaPRP akan mentasi Covid karena isi trombosit itu mengandung protein anti radang, bakteri, dan protein penumbuh sel baru, itulah yang oleh Karina sebutkan bahwa trombosit seperti apotek besar. Ia menyediakan obat apa saja untuk tubuh kita," catat Iskan dalam blog resmi miliknya yang bertajuk Perjuangan Karina.
Metode PRP sebenarnya bukan hal baru, sebab sebelumnya juga sempat digunakan dalam berbagai bidang kecantikan, seperti mengatasi kulit keriput, kebotakan, dan hilangkan bekas jerawat.
Meskipun didukung oleh Iskan, para ahli menyarankan untuk tak terburu-buru overklaim terhadap terapi aaPRP. Menurut para ahli, semestinya klaim khasiat terapi aaPRP tidak dipublikasikan ke masyarakat sebelum terbukti kebenarannya secara valid.
Baca Juga: Hari Terakhir PPKM, Kasus Covid-19 Indonesia Tambah 20.709 Orang
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!