Suara.com - Anak kecanduan gadget bisa membuat proses tumbuh kembang tidak maksimal. Namun di masa pandemi, meningkatnya screen time alias waktu penggunaan gadget tidak bisa dihindari.
Sebuah survei mengemukakan penggunaan gadget pada anak naik dua kali lipat sejak pandemi dimulai 18 bulan lalu. Bahkan, rata-rata anak menghabiskan hingga empat jam menggunakan gadget, jauh di atas rekomendasi pakar yang hanya satu jam.
Akan sulit bagi orangtua untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak, terutama pada orangtua yang bekerja dari rumah.
Meski begitu, bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya. Dilansir Huffpost, ada tiga tips untuk mengurangi screen time anak yang bisa dilakukan orangtua.
1. Konsisten terapkan peraturan
Dalam bukunya yang berjudul The Family Firm: A Data Driven Guide to Better Decision Making in Early School year, pakar parenting Emily Oster mengatakan, orangtua harus konsisten menegakkan peraturan pembatasan screen time.
Jika anak hanya dibolehkan menggunakan screen time selama 2 jam, maka aturan tersebut wajib dijalankan di manapun, baik saat ayah dan ibu tidak ada di rumah, saat berkunjung ke rumah kakek dan nenek, maupun saat bertandang ke rumah sahabat.
Dengan konsisten menegakkan peraturan, anak akan lebih kecil risikonya untuk merengek ketika jatah screen time habis.
"Tentu saja awalnya mereka akan marah. Anda merebut kesenangan mereka menonton video atau bermain game. Tapi ini adalah risiko yang harus ditanggung orangtua," tutur Oster.
Baca Juga: Tips Pola Asuh Digital Bagi Orangtua Agar Anak Tak Kecanduan Ponsel
2. Beri anak pilihan
Anak tentu akan marah ketika screen time dibatasi. Di sini, orangtua wajib memberikan pilihan agar anak merasa memiliki kuasa terhadap aktivitas yang akan dilakukan selanjutnya.
"Bantu anak beralih dari menatap layar ke aktivitas fisik. Misalnya jika ia sedang menonton kartun, Anda bisa mengajaknya untuk bermain boneka dengan cerita yang dibangun sendiri," tulis pakar dari Center on Media and Child Health, Boston Children’s Hospital.
Memberikan batas waktu sebelum beralih ke kegiatan selanjutnya juga tindakan baik. Dengan begitu, anak memiliki keleluasaan dalam aktivitasnya.
"Jangan langsung matikan TV. Berikan peringatan bahwa 5 menit lagi waktu menonton selesai agar anak tidak tantrum," tambahnya.
3. Ajak main secara aktif
Solusi terakhir ketika perhatian anak sudah teralih dari gadget, adalah mengajaknya bermain secara aktif.
Screen time tinggi bisa jadi buah dari kebosanan anak. Dengan melakukan permainan aktif, maka anak tidak akan bosan dan keinginan bermain gadget menghilang.
"Board games, bermain bola, atau bermain peran merupakan alternatif permainan aktif yang bisa merangsang ketertarikan anak dan menjauhkannya dari gadget," paparnya lagi.
Orangtua mungkin tidak selalu memiliki waktu dan tenaga untuk bermain secara aktif dengan anak, terlebih di masa pandemi.
Jika ini terjadi, Anda bisa mengatur waktu play date atau bermain bersama dengan orangtua lain secara bergantian.
Itulah tiga tips cegah anak kecanduan gadget di masa pandemi Covid-19. Silakan dicoba di rumah ya!
Berita Terkait
-
Playground Modern Jadi Solusi Anak Kecanduan Gadget, Ini Kata Psikolog
-
Waspada Kecanduan Gadget, Ini Cara Melihat Screen Time di HP Xiaomi dengan Mudah
-
Pemerintah Ingin Hidupkan Lagi Permainan Tradisional untuk Cegah Anak Kecanduan Gadget
-
Mindful Eating atau Makan Sambil Scroll? Dilema Makan Sehat dan Screen Time
-
Nomofobia di Kalangan Mahasiswa: Kecanduan atau Kebutuhan?
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!