Suara.com - Pernahkah bertanya-tanya mengapa bokong terasa sakit setiap kali menstruasi tiba? Sebagian besar dari kita berpikir itu kebetulan.
Tapi sebenarnya itu karena berhubungan dengan kram, sakit, dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan menstruasi.
Dilansri dari Healthline, sebagian besar dari perempuan mungkin tidak menyadarinya, tetapi bokong terdiri dari otot-otot besar yang terletak di bawah pinggul dan di atas paha.
Ada tiga otot bokong: gluteus maximus, gluteus medius, dan gluteus minimus. Dengan bantuan otot-otot inilah Anda dapat melakukan segalanya mulai dari berolahraga hingga menaiki tangga bahkan berjalan atau berlari.
Namun terkadang, rasa sakit berasal dari bagian lain bokong Anda, yaitu anus dan rektum.
Apa penyebab nyeri bokong saat haid
1. Ketegangan otot: Kita mengenal gejala menstruasi seperti kram, kembung dan sejenisnya. Tetapi tahukah bahwa ini juga dapat memberi tekanan pada otot gluteal ? Ketika ada ketegangan berlebih di area itu, kemungkinan besar akan mengalami rasa sakit di punggung bagian bawah, panggul, dan bokong. Anda mungkin juga merasa ingin buang air kecil!
Selain itu, diyakini juga bahwa nyeri bokong lebih sering terjadi selama menstruasi, jika periode Anda miring ke arah punggung.
2. Endometriosis: Jika Anda mengalami nyeri hebat di pantat, itu juga bisa menjadi tanda endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika lapisan endometrium mulai tumbuh pada organ lain di luar rahim.
Baca Juga: Ini Sebab Perempuan yang Sudah Menstruasi Bisa Hamil
3. Fibroid: Mungkin ada alasan lain mengapa otot bokong Anda terasa sakit saat menstruasi. Ini bisa mengarah ke rahim yang membesar karena fibroid. Ini adalah pertumbuhan non-kanker di rahim yang dapat berkembang selama tahun-tahun subur seseorang.
4. Masalah dubur: Sakit pantat juga bisa disebabkan oleh masalah dubur, yang dapat meningkat selama periode Anda. Endometriosis juga dapat menyebabkan rasa sakit di usus, dan memicu gejala lain seperti buang air besar yang menyakitkan, sembelit, diare, dan bahkan kembung.
Perawatan nyeri bokong saat haid
Jika rasa sakit karena ketegangan otot, mandi, pijat tubuh dan rileks. Kamu juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri.
Jika menderita endometriosis, kamu mungkin harus menjalani perawatan hormonal dan mempraktikkan strategi perawatan diri.
Jika itu fibroid, kamu bisa menggunakan obat tertentu untuk mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya. Dalam kasus tertentu, pilihan pembedahan seperti miomektomi dan histerektomi sangat penting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda