Suara.com - Temuan awal yang diunggah sebelum ditinjau sejawat menunjukkan tingkat efektivitas vaksin Pfizer menurun 42 persen terhadap infeksi virus corona Covid-19 di tengah penyebaran kasus varian Delta. Sedangkan, vaksin Moder mengalami penurunan hingga 76 persen.
Para peneliti di Mayo Clinic dan perusahaan biotek yang berbasis di Cambridge mengunggah studi retrospektif di medrix Minggu ini. Mereka mengambil puluhan ribu tes PCR yang dilakukan oleh Mayo Clinic dan hampir 12 rumah sakit di negara bagian.
Periode penelitian menganalisis sampel berlangsung ari Januari hingga Juli 2021, ketika varian Alpha dan varian Delta menjadi strain virus corona Covid-19 yang sangat umum.
Saat itu, prevalensi varian Delta di Minnesota meningkat dari 0, 7 persen pada Mei menjadi 70 persen pada Juli 2021. Sedangkan, prevalensi varian Alpha menurun dari 85 persen menjadi 13 persen selama periode waktu Penelitian tersebut.
Sementara itu, hasil analisis menunjukkan vaksin Pfizer dan Moderna sangat efektif melawan infeksi virus corona Covid-19, yang mana masing-masing 76 persen dan 86 persen.
Selain itu, vaksin Pfizer dan Moderna juga efektif menurunkan kasus rawat inap sekitar 85 persen dan 91,6 persen. Kemudian, efektivitas kedua vaksin Covid-19 terhadap infeksi virus corona juga mengalami penurunan pada bulan Juli 2021 masing-masing menjadi 42 persen dan 76 persen.
Temuan lebih lanjut menunjukkan bahwa orang yang suntik vaksin Moderna memiliki risiko mengalami infeksi terobosan atau infeksi virus corona Covid-19 setelah vaksinasi lebih rendah, dibandingkan orang yang vaksin Pfizer.
Terlebih lagi, para peneliti menemukan bahwa penduduk Florida yang suntik vaksin Moderna penuh memiliki risiko infeksi 60 persen lebih rendah dibandingkan dengan penerima vaksin Pfizer.
Di negara bagian sendiri, vaksin Moderna mampu menurunkan kasus rawat inap Akibat virus corona Covid-19 hampir setengahnya dibandingkan vaksin Pfizer. Para peneliti mencatat tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang masuk ICU akibat virus corona Covid-19.
Baca Juga: Mengenal Virus Corona Varian Eta: Seberapa Besar Risiko Penularannya?
Perusahaan pembuat vaksin Pfizer pun kembali menemukan tentang perlindungan dan keamanan dua dosis vaksin Covid-19 buatannya. Mereka pun mengatakan penelitian yang lebih kuat sedang berlangsung untuk membuktikannya.
Karena, mereka yakin bahwa vaksin Pfizer buatannya memberikan tingkat perlindungan yang cukup tinggi. Mereka bermaksud membagikan data yang dikompilasi dengan regulator di seluruh dunia dalam beberapa minggu mendatang.
"Vaksin Pfizer tetap manjur dalam mencegah virus corona Covid-19, termasuk varian virus corona Covid-19 yang beredar sekarang ini, termasuk varian Delta. Tidak ada varian virus corona yang bisa lolos dari perlindungan vaksin," jelas pernyataan Pfizer dikutip dari Fox News.
Gregory Poland, profesor kedokteran, penyakit menular dan farmakologi molekuler di Mayo Clinic, mengaku pihaknya sangat berhati-hati untuk tidak menarik kesimpulan mengenai efektivitas vaksin Covid-19 dari studi pracetak.
Sementara itu, penulis studi mengatakan ada beberapa faktor yang diamati di bali perbedaan vaksin Pfizer dan Moderna, termasuk dosisnya.
"Setiap dosis mRNA-1273 (Moderna) memberikan Salinan mRNA protein Spike 3 kali lebih banyak daripada BNT162B2 (Pfizer) yang membuatnya lebih efektif dari respons imun," jelas penulis studi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional