Suara.com - Pandemi Covid-19 secara tidak langsung bisa berdampak buruk pada masalah kesehatan seksual laki-laki. Hal itu dikarenakan kondisi mental yang terganggu akibat stres.
Secara langsung, stres bisa mempengaruhi hormon dan suasana hati, bahkan hingga menghilangkan libido sehingga mempengaruhi kualitas hubungan seksual.
Kehidupan seksual yang seimbang memungkinkan individu untuk memiliki hubungan yang sehat, kehamilan yang direncanakan dan terhindar dari penyakit menular seksual.
Bukan hanya faktor stres, pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, sering begadang, hingga jarang olahraga berisiko menyebabkan laki-laki alami gangguan seksual.
Dikutip dari Times of India, berikut lima gangguan seksual yang bisa dialami laki-laki akibat pola hidup tidak sehat.
Disfungsi ereksi terjadi jika laki-laki kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat saat berhubungan seks. Kondisi itu bisa terjadi ketika tidak ada cukup aliran darah ke penis untuk mempertahankan ereksi.
Gangguan kesehatan seperti sumbatan pada pembuluh darah, ketidakseimbangan tiroid, diabetes, dan hipertensi bisa menjadi faktor penyebab disfungsi ereksi. Bisa juga disebabkan oleh kondisi psikologis seperti kecemasan, stres dan depresi.
Solusi untuk mengatasinya, buat janji dengan dokter untuk menguji dan mengobati penyebab medis yang mendasarinya. Ada sejumlah perawatan yang efektif, termasuk obat oral untuk memperbaiki disfungsi ereksi.
Baca Juga: COVID-19 Bisa Bikin Lelaki Mandul dan Gagal Ereksi, Vaksin Adalah Juru Selamat
2. Ejakulasi dini
Sebaliknya dari disfungsi ereksi, ejakulasi dini justru terjadi sebelum atau belum berapa lama memulai aktivitas seksual. Normalnya terjadi pada laki-laki yang baru mulai melakukan hubungan seksual. Tapi tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada kelompok usia yang lebih tua.
Solusi mengatasinya, biasanya ejakulasi dini bisa diterapi tanpa obat atau intervensi medis. Bertemu dengan terapis seks dapat membantu menyederhanakan prosesnya.
3. Ejakulasi tertunda
Ejakulasi tertunda terjadi ketika laki-laki mengalami masalah klimaks saat berhubungan, atau setelah rangsangan seksual yang berkepanjangan. Ini dapat disebabkan oleh kerusakan saraf atau penyakit tiroid.
Solusinya, perawatan untuk ejakulasi tertunda tergantung pada penyebabnya. Dalam banyak kasus, bertemu dengan terapis seks dapat membantu menyelesaikan masalah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital