Suara.com - Otoritas pengawasan obat Amerika Serikat atau FDA menyampaikan keprihatinannya terkait banyak orang yang menggunakan obat cacing Ivermectin untuk penanganan Covid-19.
Bahkan organisasi setara Badan POM ini menyebutkan bahwa Ivermectin adalah obat cacing untuk hewan seperti kuda dan sapi, bukan untuk manusia.
Hal ini disampaikan FDA melalui cuitannya di akun twitter resmi FDA AS pada 21 Agustus 2021, lengkap dengan lampiran artikel dan kolom tanya jawab FDA tentang bahaya penggunaan Ivermectin.
"Anda bukan kuda. Anda Bukan sapi. Serius deh, kalian semua. Berhenti!" cuit @US_FDA beberapa hari lalu, dikutip Suara.com, Jumat (27/8/2021).
Cuitan FDA AS ini kembali viral di media sosial, bahkan dibagikan ulang atau diretweet oleh lebih dari 64,2 ribu akun, disukai 104 ribu orang, dan dihujani lebih dari 11,2 ribu komentar.
Salah satu netizen dengan akun centang biru ikut menimpali cuitan FDA, Neil Katz mengaku heran dengan orang yang tidak skeptis terhadap Ivermectin, pil malaria, dan suplemen yang dianggap sebagai obat ajaib.
"Saya mengerti jika orang bisa skeptis terhadap vaksin baru. Tapi saja tidak mengerti bagaimana orang yang sama, justru sama sekali tidak skeptis terhadap obat kuda, dan sebagainya," tutur @neilkatz.
Sementara itu dalam kolom tanya jawab artikel FDA AS, diakui pada penggunaan Ivemectin untuk manusia dan hewan, tapi Ivermectin tidak disetujui untuk pencegah dan mengobati Covid-19.
Di AS, Ivermectin memang disetujui penggunaanya pada manusia, tapi hanya untuk mengobati penyakit akibat parasit cacing, dan untuk penggunaan topikal atau obat luar yang biasa digunaan untuk kutu rambut, serta masalah kulit seperti rusacea.
Baca Juga: FDA Akhirnya Kasih Izin Penuh Penggunaan Vaksin Pfizer
Selain itu Ivermectin juga mendapat persetujuan FDA untuk digunakan pada hewan, dengan tujuan mencegah penyakit pada beberapa spesies hewan kecil, dan untuk pengobatan parasit internal dan eksternal berbagai sepsies hewan.
Mencegah Ivermectin sembarangan digunakan, maka FDA menetapkan aturan label Ivermectin untuk hewan dan untuk manusia. Bila manusia menggunaan Ivermectin untuk hewan, maka bisa menyebabkan bahaya serius.
BPOM RI izinkan Ivermectin pakai skema khusus
FDA AS merupakan badan setara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hanya saja berbeda dengan FDA Amerika Serikat, BPOM Indonesia mengizinkan penggunaan Ivermectin untuk pasien Covid-19 dengan skema khusus.
Skema itu disebut dengan Expanded Access Programs atau EAP pada kondisi darurat yang diatur melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.02.02.1.2.07.21.288 Tahun 2021.
Melalui skema perluasan khusus atau EAP, maka obat yang masih diuji klinik seperti ivermectin bisa digunakan dalam kondisi darurat. Namun BPOM menegaskan EAP tidak sama dengan izin edar atau izin penggunaan darurat (emergency use authorization) EUA yang diberikan untuk industri farmasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit
-
Hasil Penelitian: Nutrisi Tepat Sejak Dini Bisa Pangkas Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat
-
Cegah Bau Mulut akibat Celah Gigi Palsu, Ini Penjelasan Studi dan Solusi untuk Pengguna
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek