Suara.com - Vaksinasi menjadi salah satu bentuk perlindungan Covid-19 terbaik untuk anak-anak.
Sampai dengan 29 Juni 2021 tercatat hampir 260 ribu kasus terkonfirmasi COVID-19 merupakan anak usia 0—18 tahun.
Dari jumlah itu, lebih dari 108 ribu kasus merupakan anak-anak dengan rentang usia 12—17 tahun.
Fakta lain menunjukkan anak kecil dan yang berusia lebih tua memiliki kemungkinan yang sama untuk terinfeksi.
Dilansir dari gooddoctor.co.id, sebuah studi komprehensif dari Korea Selatan menunjukkan anak dalam rentang usia kurang dari 10 tahun memiliki kemungkinan risiko penularan COVID-19 yang lebih kecil daripada orang dewasa.
Namun, anak-anak yang berusia 10 tahun atau lebih dapat menularkan virus ini dalam tingkat yang sama dengan orang dewasa.
Fakta ini menjadi salah satu pertimbangan pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi pada anak dalam usia tersebut. Dokter Spesialis Anak, dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A mengatakan bahwa vaksin efektif dan aman untuk mencegah anak terkena dan menyebarkan virus yang menyebabkan COVID-19.
"Jadi, jika Anda adalah orangtua yang ingin melindungi anak-anak Anda, jangan tunda untuk segera divaksinasi. Orangtua yang telah divaksinasi tidak hanya melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga melindungi anak-anak mereka," jelas dia dalam siaran pers Good Doctor yang Suara.com terima baru-baru ini.
Sebagai salah satu mitra swasta pertama Kemenkes yang menerapkan situs vaksinasi walk-in dan drive-thru di Indonesia, Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) telah menjangkau lebih dari 200.000 penerima vaksin hingga saat ini.
Baca Juga: CATAT Bunda! Siswa Jakarta Ikut Pembelajaran Tatap Muka Tak Wajib Vaksin COVID-19
Dalam program vaksinasi terbaru mereka yang bekerja sama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dan Lazada, menyediakan vaksin untuk orang tua dengan anak berusia 12 tahun ke atas.
Sentra vaksinasi HIPPINDO untuk usia 12 tahun ke atas di Tangerang masih membuka pendaftaran sampai tanggal 29 Agustus 2021. Pendaftaran dapat dilakukan melalui dua aplikasi. Pertama, buka aplikasi “Good Doctor” lalu klik menu “Vaksinasi COVID-19”. Atau, buka aplikasi “Grab”, pilih menu “Kesehatan”, lalu klik “Vaksinasi COVID-19”.
Di semua tempat vaksinasi tersebut, penggunaan fitur pendaftaran peserta vaksinasi dan fitur pre-screening dapat diakses melalui aplikasi Good Doctor. Setidaknya 20 persen dari total jumlah penerima vaksin yang dicapai melalui program vaksinasi yang didukung oleh Good Doctor disaring secara online, yang telah mengurangi risiko kerumunan dan penolakan di tempat sebesar 40 persen.
"Kami telah menyaksikan secara langsung bagaimana teknologi kami berdampak positif bagi masyarakat, ketika kami menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses bagi mereka yang membutuhkannya, serta memperkuat percepatan peluncuran vaksinasi yang efisien di Indonesia,” ujar Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana.
Tag
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi