Suara.com - Ada sejumlah pertimbangan yang dimiliki seseorang saat memilih makanan. Bukan hanya kenyang saat dikonsumsi, salah satu pertimbangannya juga terkait dengan nutrisi.
Dalam hal memilih makanan, ada sejumlah faktor yang berpengaruh. Setidaknya ada empat faktor yang bermain. Hal itu salah satunya diungkap oleh AIFO Nutrisionis dan Dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta II, Retno Ayu Widyastuti. Lalu apa saja faktornya?
Fisiologi
Menurutnya, saat memilih makanan faktor yang berpengaruh ialah fisiologis atau biologis tubuh. Mulai dari rasa lapar, rasa nafsu makan, stimulus panca indera, dan diet tertentu.
“Rasa lapar itu ada dua jenis, pertama homeostasis hunger dan hedonik hunger. Untuk yang pertama, laparnya disebabkan karena bahan makanan habis tercerna di usus kita. Tapi kalau hedonik atau lapar mata, itu stimulus dari panca indera kita,” ungkapnya dalam acara Improving Your Eating Habits For A Healthier Life, beberapa waktu lalu.
Mental
Retno mengatakan, ketika seseorang stres tentu akan memilih makanan dengan rasa yang pedas. Berbeda dengan orang yang sedang bahagia, tentu akan memilih makanan yang cenderung manis seperti es krim misalnya.
“Mental di sini dalam artian mood, stres, perasaan bersalah, dan bahagia. Kalau misalkan kita lagi happy dan sedih, makan es krim bisa bikin mood naik. Kalau stres, ya maunya makan yang pedes,” ucapnya.
Faktor ekonomi
Baca Juga: Berikut 5 Kebiasaan Unik Orang Indonesia saat Makan
Faktor lain yang juga mempengaruhi dalam memilih makanan faktor ekonomi. Mulai dari uang jajan, harga makanan, dan ketersediaan makanan. Untuk uang jajan, jika seseorang punya dana yang banyak, tentu akan beli makanan tanpa langsung mikir. Berbeda denagn orang yang dana nya sedikit, sehingga mencari bahan makanan yang murah dengan porsi yang banyak.
“Selain itu, harga makanan juga bisa mempengaruhi. Kalau harganya mahal pasti kita mikir dulu, tapi kalau murah kita langsung beli tanpa mikir,” ungkapnya lebih lanjut.
Sosial
Ketika memilih makanan, tentu ada faktor latar belakang sosial. Mulai dari budaya, keluarga, teman, pola kebiasaan makan, hingga media sosial. Retno Ayu mengatakan, setiap budaya dan keluarga individu dengan orang lain tentu akan berbeda saat memilih makanan.
“Kalau keluargaku akan berbeda dengan keluarga yang lain. Kalau di aku sudah pasti menu sarapan paginya lengkap, tapi mungkin keluarga orang lain akan beda. Seperti roti, rebus jagung, dan susu, jadi ya simpel-simpel aja,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
Terkini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit