Suara.com - Update Covid-19 Global per Rabu (1/9/2021) menunjukkan total kasus keseluruhan telah mencapai 218,5 juta dengan angka kematian 4,53 juta jiwa.
Data yang dikutip dari Worldometers juga menunjukkan penambahan kasus positif harian dalam 24 jam terakhir ada sebanyak 606.230 kasus. Sementara kematian bertambah 8.924 jiwa.
Kasus positif harian paling banyak ada di Amerika Serikat yang kembali melaporkan lebih dari 150 ribu kasus. Angka kematian harian juga didominasi AS yang melaporkan 1.231 jiwa.
Masih menempati posisi pertama di dunia, jumlah kasus Covid-19 AS kini tercatat 40,1 juta dengan kematian 657.909 jiwa.
Kasus kematian akibat vaksin di Selandia Baru
Pejabat Selandia Baru melaporkan kematian pertama negara itu terkait dengan vaksin Pfizer Covid-19. Dalam keterangan tertulisnya, Kementerian Kesehatan setempat mengatakan, Badan Pemantau Keamanan Independen Vaksin COVID-19 (CV-ISMB) menganggap kematian wanita itu karena miokarditis, efek samping langka dari vaksin Pfizer.
Mayo Clinic menggambarkan kondisi tersebut sebagai peradangan pada otot jantung.
Gejala miokarditis termasuk nyeri dada onset baru, detak jantung abnormal, dan sesak napas. Siapa pun yang mengalami gejala tersebut dalam beberapa hari pertama setelah menerima vaksin diminta untuk segera mencari perhatian medis.
Namun, kasus tersebut telah dirujuk ke spesialis jantung dan penyebab kematiannya belum ditentukan.
Baca Juga: Penerapan PPKM Level 4 di Jogja Diprediksi Turun, Heroe Beri Pesan Ini
"CV-ISMB menganggap bahwa miokarditis mungkin karena vaksinasi. CV-ISMB mencatat bahwa ada masalah medis lain yang terjadi pada saat yang sama yang mungkin mempengaruhi hasil setelah vaksinasi," kata badan tersebut.
Ini adalah kasus pertama di Selandia Baru, di mana kematian pada hari-hari setelah vaksinasi Covid-19 telah dikaitkan dengan vaksin Pfizer, meskipun Center for Adverse Reactions Monitoring (CARM) telah menerima laporan kematian lainnya pada individu yang baru saja divaksinasi.
Dalam kasus tersebut, tidak ada kematian yang dilaporkan dianggap terkait dengan vaksinasi Covid-19.
"Semua kasus dengan hasil yang fatal dirujuk ke CV-ISMB untuk ditinjau. CARM memberikan informasi sebanyak mungkin tentang kasus tersebut kepada para ahli klinis di CV-ISMB untuk membantu mereka mempertimbangkan apakah ada hubungan dengan vaksinasi," kata kementerian dikutip dari Fox News.
Pada bulan Juli, Otoritas Keamanan Obat dan Alat Kesehatan Selandia Baru, atau Medsafe, mengeluarkan peringatan keamanan pada miokarditis untuk meningkatkan kesadaran akan efek samping yang baru-baru ini diidentifikasi.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan menekankan bahwa manfaat vaksinasi l Pfizer Covid-19 tetap jauh lebih besar daripada risiko infeksi Covid-19 maupun efek samping vaksin, termasuk miokarditis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
 - 
            
              Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat