Suara.com - Satu kasus peradangan langka yang terjadi di Denmark membuat Badan Obat-obatan Eropa (EMA) melakukan penyelidikan.
Kasus peradangan langka menimpa seorang remaja berusia 17 tahun asal Denmark. Sebelumnya, peradangan langka ini dikaitkan dengan suntikan vaksin Pfizer pada orang yang sudah pernah terinfeksi COVID-19.
Namun sang remaja tercatat belum pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya, meskipun baru saja disuntik vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech.
Peradangan langka yang disebut Sindrom Peradangan Multisistem (MIS) dapat menyerang sejumlah bagian tubuh yang berbeda termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan.
Diketahui, remaja tersebut kini telah pulih dari kondisinya.
Dalam tanggapannya, Pfizer mengaku meninjau ulang semua kemungkinan efek samping secara menyeluruh bersama pihak berwenang.
"Penting untuk dipahami bahwa sebuah pemeriksaan MIS secara cermat sedang dilakukan dan belum disimpulkan bahwa vaksin COVID-19 berbasis mRNA menyebabkan MIS," kata juru bicara Pfizer.
EMA mengatakan saat ini tidak ada perubahan pada rekomendasi mereka dalam penggunaan vaksin Pfizer dan vaksin-vaksin yang lain.
Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Baca Juga: Kabar Baik, 1,2 Juta Dosis Vaksin Pfizer Tiba Siang Ini
Lima kasus MIS usai disuntik vaksin Pfizer dilaporkan di Kawasan Ekonomi Eropa hingga 19 Agustus, sementara satu kasus dilaporkan usai disuntik vaksin Johnson & Johnson dan vaksin Moderna, kata EMA.
Data keselamatan yang dirilis oleh CDC dan Pfizer dalam pertemuan Senin tidak mencakup kejadian MIS pada mereka yang menerima suntikan vaksin itu. Vaksin Pfizer telah mendapat izin penuh dari AS bulan lalu.
Sementara itu, panel keselamatan Eropa juga tengah memeriksa kasus pembekuan darah di vena (venous thromboembolism) usai penyuntikan vaksin J&J.
J&J belum mengomentari kasus tersebut. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Bantu Indonesia Lawan Virus Corona Baru, AS Kirim Tambahan 5 Juta Dosis Vaksin Pfizer
-
Berikan Lebih Dari 40 Juta Dosis, Amerika Dorong Cakupan Vaksinasi Covid di Indonesia
-
Kabar Baik, Efektivitas Vaksin Pfizer Tembus 73 Persen Pada Anak di Bawah 4 Tahun
-
Sudah Diizinkan BPOM, Tapi Kok Vaksin Booster Usia 16-18 Tahun Belum Dilakukan Kemenkes?
-
Vaksinasi COVID-19 Balita, Apakah Semua Orangtua di AS Antusias?
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan