Suara.com - Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal dalam kehidupann. Termasuk juga salah satunya kebiasaan sarapan.
Selama pandemi, ternyata banyak masyarakat kerepotan untuk bisa sarapan. Fakta itu terungkap Survei Kebiasaan Sarapan Asia Pasifik dari Herbalife Nutrition tahun 2021.
Survei yang melibatkan 5.500 konsumen berusia 18 tahun dan lebih di 11 pasar - Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam, itu mengungkapkan bahwa sebagian besar (74 persen) responden percaya bahwa penting untuk makan sarapan sehat tiap hari.
Mereka juga berniat untuk mengonsumsi pilihan sarapan yang lebih sehat (85 persen). Tapi, ada sebagian kecil yang terus menghadapi berbagai halangan dalam menyediakan sarapan sehat sebagai suatu bagian penting dalam rutinitas sehari-hari.
Di kalangan mereka yang tidak berniat mengonsumsi opsi sarapan yang lebih sehat, alasan utamanya adalah:
- Opsi sarapan yang lebih sehat butuh waktu yang terlalu lama untuk dipersiapkan (27 persen)
- Opsi sarapan yang lebih sehat tidak penting bagi mereka (25 persen)
- Opsi sarapan yang lebih sehat itu mahal (23 persen)
Ketika ditanya tentang kesediaan mereka untuk membelanjakan uang untuk sarapan ideal mereka, sebagian besar tidak bersedia untuk membelanjakan uang yang setara lebih dari US$5 (Rp 70.000) per kali makan.
"Sarapan yang lebih sehat tidak selalu memerlukan waktu yang terlalu lama untuk disiapkan," kata Stephen Conchie, Senior Vice President & Managing Director, Asia Pacific, Herbalife Nutrition.
"Ada berbagai pilihan sarapan bebas repot yang mengandung lebih banyak nutrien, yang juga mudah dan cepat untuk disiapkan. Ini akan memberikan energi kepada konsumen untuk memulai hari mereka sambil meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan dalam jangka panjang."
Baca Juga: Yuk! Manjakan Lidahmu di Akhir Pekan Bersama Kampoeng Sarapan Swiss-Belresidences Kalibata
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis