Suara.com - Amerika Serikat mendeteksi adanya virus corona SARS COV-2 varian MU di 49 negara bagian. Para pejabat kesehatan setempat terus mengawasi paparan strain tersebut untuk melihat apakah berisiko menjadi dominan.
Strain yang juga dikenal sebagai B.1.621 itu pertama kali teridentifikasi di Kolombia pada Januari 2021. Kemudian ditambahkan ke daftar "varian menarik" Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Sejak saat itu, varian MU kini telah ditemukan di 49 negara bagian AS dan Distrik Kolumbia kecuali di Nebraska, menurut perkiraan Outbreak.info.
Negara-negara dengan perkiraan prevalensi kasus varian MU yang lebih tinggi ada di Alaska dan Hawaii, meskipun secara nasional varian tersebut terdeteksi masih kurang dari 1 persen sampel.
Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS mengatakan bahwa varian delta masih mendominasi hingga 99 persen kasus Covid-19 di AS. Sehingga menurutnya, varian MU bukan ancaman langsung saat ini.
Meski begitu, ia memperkirakan varian MU mungkin saja bisa menghindari perlindungan dari antibodi tertentu.
California menjadi wilayah di AS yang melaporkan jumlah sampel varian MU tertinggi dengan setidaknya 384 kasus. Newsweek juga melaporkan, tetapi totalnya dipersentase menjadi 0,2 persen dari sampel sekuens negara bagian.
Pada 3 September, pejabat kesehatan Los Angeles mengumumkan 167 kasus varian MU yang diperkirakan dalam rentang periode Juni hingga Agustus, sebagian besar kasus MU paling banyak ditemukan pada Juli.
"Varian MU ditemukan memiliki mutasi kunci yang terkait dengan transmisibilitas yang lebih besar dan potensi untuk menghindari antibodi."
Baca Juga: CEK FAKTA: Jenderal AH Nasution Bikin Strategi Kemenangan Vietnam Perang dengan AS?
"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah varian MU lebih menular, lebih mematikan, atau lebih resisten terhadap vaksin dan perawatan daripada jenis Covid-19 lainnya," bunyi pernyataan dari LA County Public Health, dikutip dari Fox News.
Direktur LA County Public Health Dr. Barbara Ferrer mengatakan, identifikasi varian seperti MUdan penyebarannya makin menekankan penduduk LA untuk terus mematuhi protokol kesehatan.
"Inilah yang membuat vaksinasi dan perlindungan berlapis sangat penting. Ini adalah tindakan yang memutus rantai penularan dan membatasi proliferasi Covid-19 yang memungkinkan virus bermutasi menjadi sesuatu yang bisa lebih berbahaya," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional