Pada usia ini, mereka membutuhkan 9 hingga 11 jam. Anak Anda mungkin mulai menolak tidur di malam hari, meskipun mereka lelah. Jika mereka tidak cukup tidur, mereka mungkin mengalami masalah perilaku, seperti hiperaktif dan ketidakpatuhan.
Remaja dan dewasa muda
1. Remaja (14-17 tahun)
Remaja membutuhkan 8 hingga 10 jam. Pubertas dapat memengaruhi pola tidur dan remaja mungkin ingin tidur setelah jam 11 malam dan bangun lebih siang. Kurang tidur pada remaja dapat mengakibatkan berkurangnya kontrol emosi, yang dapat menyebabkan lebih banyak pertengkaran dengan orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya.
Juga dapat mengakibatkan kemampuan kognitif yang buruk, fokus, pengambilan keputusan, dan waktu reaksi. Hal ini dapat menyebabkan nilai yang buruk, kinerja atletik, dan pilihan.
2. Dewasa muda (18-25 tahun)
Pada usia ini, mereka membutuhkan 7 hingga 9 jam. Ketika beranjak dari remaja ke dewasa muda, perubahan paling signifikan dan dramatis terjadi dalam tidur nyenyak. Ini karena orang dewasa muda memiliki banyak tidur dalam dan gelombang lambat, juga mungkin mengalami perubahan dalam kepuasan tidur.
Dewasa dan lansia
1. Dewasa (26-64 tahun)
Baca Juga: 6 Efek Berbahaya dari Makan Berlebihan, Menggangu Kualitas Tidur
Orang dewasa membutuhkan 7 hingga 9 jam. Ada beberapa alasan mengapa orang dewasa mungkin tidak cukup tidur, dan yang paling umum adalah stres dari keluarga dan pekerjaan, minum kafein terlalu sore, jadwal tidur yang tidak konsisten, kurang olahraga, dan makan larut malam.
2. Lansia (65 tahun keatas)
Lansia membutuhkan 7 hingga 8 jam. Seiring bertambahnya usia, ritme tubuh manusia benar-benar maju seiring waktu. Ini dikenal sebagai fase maju. banyak orang tua mengalaminya, artinya mereka lelah lebih awal di sore hari tetapi bangun lebih awal di pagi hari. 25% orang dewasa yang lebih tua tidur siang. [Carissa Lim]
Berita Terkait
-
Dari Rindu sampai Candu: Fenomena Sleep Call Anak Muda
-
8 Alasan Ilmiah Kenapa Tidur Cukup adalah Skincare Anti-Aging Terbaik
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Mimpi Buruk dari Sudut Pandang Psikologi: Penyebab dan Cara Mengatasinya
-
Menyentuh! Bripka Handoko Izinkan Anak Tahanan Tidur di Luar Sel demi Peluk Ayahnya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara