Suara.com - Masalah infertilitas atau sulit hamil tidak hanya bisa disebabkan oleh lelaki akibat sperma yang bermasalah, tapi juga disebabkan perempuan dengan buruknya kualitas sel telur.
Nah, jika umumnya kualitas sperma dipengaruhi gaya hidup, berbeda dengan rusaknya sel telur yang mayoritas disebabkan oleh penyakit, yakni endometriosis dan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).
"Jadi PCOS maupun endometriosis keduanya bisa merusak sel telur," ujar Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas dari RS Pondok Indah IVF Centre Prof. dr. Budi Wiweko dalam acara diskusi, Kamis (23/9/2021).
Sel telur yang rusak ini menyebabkan embrio dari calon si jabang bayi atau janin di dalam rahim ibu tidak berkembang dengan normal, yang akhirnya menyebabkan risiko keguguran berulang.
Kedua penyakit ini juga kerap menjadi kendala dalam program kehamilan seperti bayi tabung.
1. Endometriosis
Endrometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.
Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi atau saluran telur, vagina, atau di rektum yakni bagian akhir usus yang terhubung ke anus.
"Endrometriosis kerap jadi penyebab utamanya nyeri saat haid, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air kecil, bisa bentuknya perlengketan di rahim yang bisa merusak sel telur," terang Prof. Budi.
Baca Juga: Benarkan Vaksin Covid-19 Bikin Lelaki Impoten? Berikut Faktanya!
Nyeri saat haid pada kasus endrometriosis disebabkan karena sebelum menstruasi endrometrium atau dinding rahim akan menebal sebagai tempat menempelnya sel telur yang sudah di buahi.
Tapi sayangnya, pada endrometrium tidak hanya menebal di dalam rahim tapi juga di luar rahim.
Pada kasus perempuan yang tidak hamil, endometrium biasanya akan luruh lalu ke luar dari tubuh sebagai darah menstruasi.
2. PCOS
Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur.
Penderita PCOS mengalami gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon maskulin yang disebut dengan hormon androgen, yang berlebihan.
Berita Terkait
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Infertilitas Bukan Hanya Urusan Perempuan: Saatnya Kesehatan Reproduksi Pria Diperhatikan
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Infertilitas Bukan Aib! Ini Fakta yang Harus Diketahui Pasutri
-
Penyebab Infertilitas yang Sebenarnya: Ternyata Lebih dari Sekadar Kandungan BPA
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat