Suara.com - Anak perempuan berusia 4 tahun disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama dengan tidak sengaja. Bocah asal Maryland, Amerika Serikat, itu seharusnya menjalankan vaksinasi flu musiman.
Orangtua anak tersebut, Victoria Olivier, membawa putrinya untuk mendapatkan vaksin flu ke Walgreens di Baltimore. Namun, seorang apoteker justru keliru dengan memberinya dosis vaksin Pfizer Covid-19 untuk orang dewasa.
Vaksin tersebut belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk diberikan kepada anak di bawah 12 tahun.
Phil Caruso, juru bicara Walgreens, mengatakan kepada Fox News dalam email bahwa keselamatan pasien adalah prioritas utama. Menurutnya, kejadian di kliniknya itu, di mana anak 4 tahun keliru disuntik vaksin Covid-19, sangatlah langka.
"Kami menangani masalah ini dengan sangat serius Kami menghubungi keluarga pasien dan kami telah meminta maaf. Prosedur vaksinasi multi-langkah kami mencakup beberapa pemeriksaan keamanan untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan manusia. Kami baru-baru ini meninjau proses ini dengan staf apotek kami untuk mencegah kejadian di masa mendatang," tulis Caruso dalam sebuah pernyataan.
Olivier mengatakan kepada Baltimore Sun bahwa dia dan keluarganya terkejut dengan insiden itu. Mereka telah menghubungi hotline perawat 24/7, Poison Control dan menghubungi jaringan teman media sosial Olivier untuk meminta bantuan. Sejauh ini, anak tersebut tidak mengalami efek samping utama.
Keluarga Olivier dilaporkan tidak berencana untuk mengajukan keluhan kepada Dewan Farmasi Maryland.
Asisten profesor Divisi Pulmonary & Critical Care Medicine di John Hopkins Panagis Galiatsatos, MD, MHS., mengatakan, ketika seorang anak diberi dosis yang lebih tinggi, kemungkinan efek sampingnya akan meningkat.
"Itu menjadi perhatian kami, kesalahan manusia. Sekarang kami menyelidiki seberapa besar kemungkinan hasil yang mengerikan," kata Galiatsatos, menambahkan kemungkinan bahayanya rendah.
Baca Juga: Tergolong Ringan, Begini Efek Samping Suntikan Booster Vaksin Johnson & Johnson
Ia menyarankan agar tindakan keliru penyuntikan vaksin seperti itu dilakukan pemantauan ketat agar memastikan anak mendapatkan tindak lanjut secara profesional dan perawatan kesehatan.
"Ada kesalahan dalam pengobatan yang menjadi sorotan, yang membuat kesalahan berikutnya dapat dicegah," kata Galiatsatos.
Tindakan apoteker itu tetap dianggap salah karena vaksinasi Covid-19 untuk anak di bawah 12 tahun belum disetujui. Meskipun pengembang vaksin Pfizer-BioNTech telah mengirimkan data uji klinis dari studi vaksin Covid-19 di antara anak-anak usia 5-11 ke FDA.
Data percobaan termasuk temuan di antara 2.268 peserta berusia 5-11 tahun yang menunjukkan bahwa suntikan dosis kecil aman, ditoleransi dengan baik dan menghasilkan respons antibodi yang menetralkan.
Dalam sebuah pernyataan kepada Fox News, FDA mengingatkan bahwa mereka belum mengevaluasi data yang berkaitan dengan keamanan dan efektivitas vaksin Pfizer untuk digunakan pada anak-anak di bawah 12 tahun.
Selain itu, belum mengizinkan penggunaan darurat vaksin untuk populasi pediatrik tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter