Suara.com - Salah satu cara menguji sampel infeksi Covid-19 adalah dengan menggunakan metode PCR atau polimorese. Jenis tes tersebut sebenarnya bukan hal baru dalam ilmu kedokteran.
Menurut ahli patoligi klinis Universitas Sebelas Maret Tonang Dwi Ardyanto, metode PCR sudah lama dikenal dan banyak digunakan untuk tujuan pemeriksaan.
"Seperti genetik, diagnostik, pengembangan obat, sampai survei epidemiologi," katanya, dikutip dari tulisannya di Twitter, Senin (4/10/2021).
Sejumlah pemeriksaan juga menggunakan basis PCR yang sama seperti digunakan dalam tes Covid-19, lanjut Tonang. Hanya saja, penggunaannya disesuaikan dengan target yang hendak diperiksa.
Ia mencontohkan, seperti saat terjadi wabah flu burung yang juga mengandalkan alat PCR untuk mengetes unggas. Bedanya, sekali lagi, hanya target pemeriksaan.
"Waktu itu virus avian influenza, sekarang SARS CoV-2. Waktu SARS CoV-1 dan MERS pun sama pakai PCR juga," ucapnya.
Selain untuk penanganan kasus infeksi virus SARS, tes PCR juga digunakan untuk penyakit lain seperti monitoring hepatitis hepatitis B dan C.
Bahkan tes PCR juga digunakan dalam kegiatan di luar bidang kedokteran. Seperti di perternakan atau industri makanan kandang, kata dokter spesialis patologi klinis tersebut.
Ia membenarkan bahwa tes PCR hanya mendeteksi bagian virus. Tidak bisa membedakan virus hidup atau mati. Namun terpenting, menurutnya, bisa mendeteksi keberadaan virus tersebut.
Baca Juga: Menko Luhut Klaim Kebijakan Covid-19 Pemerintah Selalu Berdasarkan Saintifik
Hal itu pula yang yang berlaku saat pemeriksaan flu burung untuk SARS CoV-1, infeksi MERS dan Hepatitis.
"Hasilnya kita terima, tidak kita permasalahkan. Sekarang kita gunakan untuk SARS CoV-2. Sama juga basis metodenya. Tapi kita kadang mempermasalahkannya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa