Suara.com - Salah satu tanda orang cukup istirahat adalah ia tidak langsung tertidur ketika menyentuh bantal. Sebaliknya, tidur yang sehat justru membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk tertidur.
"Tertidur berbeda dari makna tidur itu sendiri. Bersabarlah karena seiring waktu Anda juga akan tertidur. Semakin Anda stres karena tidak bisa tidur, maka semakin rendah pula peluang Anda untuk tertidur," jelas spesialis tidur Rebecca Robbins, dilansir CNN.
Terlalu cepat tertidur justru menjadi tanda bahwa Anda sebenarnya benar-benar kurang tidur, dan kondisi ini justru yang membahayakan kesehatan fisik serta mental.
Lalu, bagaimana jika sebenarnya jumlah waktu tidur sudah cukup namun tetap merasa kelelahan di siang hari hingga langsung tertidur di malam hari? Ini bisa menjadi tanda bahwa kualitas tidur Anda sedang menurun.
"Kualitas tidur berkurang ketika Anda sering terbangun di malam hari," jelas asisten profesor kedokteran klinis Dr. Raj Dasgupta di Keck School of Medicine di University of Southern California.
Kesadaran ketika bangun di malam hari tersebut akan memengaruhi pencapaian Anda dalam tahap tidur yang lebih dalam, seperti tahap tidur delta serta tahap rapid eye movement (REM).
Selama tahap tidur REM, Anda akan bermimpi dan informasi serta pengalaman akan disimpan dalam memori. Tahap tidur ini memengaruhi fungsi kognitif.
Bahkan, penelitian terbaru menemukan menghabiskan waktu tidur REM yang lebih sedikit dapat meningkatkan risiko kematian.
Sementara tidur delta terjadi ketika otak beristirahat dan membuang racunnya.
Baca Juga: Studi: Migrain Dapat Menurunkan Kualitas Tidur pada Orang Dewasa dan Anak-Anak
"Hal terpenting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah tidur nyenyak adalah dengan memberi diri Anda waktu tidur total secara cukup," jelas American Sleep Association.
Penyebab paling umum yang bikin sebagian besar orang sulit tidur adalah apnea tidur atau sleep apnea serta sindrom kaki gelisah atau (restless legs syndrome/RLS). Obat-obatan juga dapat memengaruhi tidur.
"Apabila Anda sulit mendapat tidur yang berkualitas, itu berarti sudah waktunya untuk menemui spesialis tidur untuk mengetahui apa yang terjadi," tandas Dasgupta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien