Suara.com - Selama ini bayam banyak menjadi olahan makanan bagi masyarakat di Indonesia. Sayuran yang satu ini memang telah lama dipercaya punya manfaat bagi kesehatahn.
Kini sebuah studi baru dari TAMU Health Science Center menegaskan kembali sifat antikanker bayam dan menyelidiki bagaimana sayuran berinteraksi dengan bakteri usus dan genetika untuk mencapai efek menguntungkannya.
Bayam menghambat pertumbuhan polip usus besar. Dari semua kasus kanker kolorektal, tipe familial herediter hanya menyumbang 10-15 persen. Selain itu, hanya 5-10 persen polip yang berkembang menjadi kanker kolorektal.
Para peneliti TAMU sebelumnya telah mengkonfirmasi kemampuan bayam untuk menekan perkembangan polip pada tikus yang memiliki bentuk kanker yang diinduksi mirip dengan kanker kolorektal nongenetik, atau “sporadik” manusia. Sekitar 85-90 persen kasus kanker kolorektal bersifat sporadis.
Studi baru melihat nilai bayam untuk orang dengan bentuk kanker kolorektal herediter yang disebut poliposis adenomatosa familial.
Polip adenomatosa familial menyebabkan pertumbuhan beberapa, kadang-kadang ratusan, polip kolon non-kanker. Kebanyakan orang dengan kondisi tersebut akhirnya memerlukan pembedahan untuk mengangkat usus besar, setelah itu mereka akan menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang berpotensi beracun untuk mencegah polip tumbuh di duodenum.
Untuk studi mereka, para peneliti memberi makan bayam beku-kering untuk tikus dengan poliposis adenomatosa familial selama 26 minggu. Studi menunjukkan bahwa konsumsi bayam dapat menunda pertumbuhan polip, menunda kebutuhan untuk perawatan intensif.
Studi ini muncul dalam jurnal Gut Microbes.
Baca Juga: Tak Ada Larangan Pasien Kanker Menerima Vaksin COVID-19, Ini Penjelasan Dokter
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit