Suara.com - Dalam ASEAN Digital Public Health yang berlangsung hari ini, Rabu (6/10/2021), Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap 4 strategi penanganan Covid-19 di Indonesia di hadapan sejumlah menteri kesehatan negara ASEAN.
Strategi itu meliputi protokol kesehatan, deteksi Covid-19, vaksinasi, dan terapeutik.
"Kita punya strategi pertama, yaitu sistem protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan, jaga jarak. Ini strategi pertama di Indonesia," ujar Menkes Budi saat konferensi, Rabu (6/10/2021).
Strategi kedua yaitu deteksi yang meliputi aspek 3T, tracing, testing, dan treatment. Tracing ini apabila ditemukan satu kasus, maka orang-orang disekitar orang tersebut akan langsung ditracing lalu dilakukan test.
Selanjutnya, orang yang dinyatakan positif Covid-19 akan langsung diisolasi atau karantina agar tidak menularkan virus kepada orang lain.
Lalu strategi ketiga yaitu vaksinasi yang sedang digencarkan Menkes Budi, target 2 juta suntikan vaksinasi Covid-19 dalam satu hari. Hasilnya, Indonesia jadi negara terbanyak kelima dunia yang melakukan vaksinasi.
Strategi keempat yaitu terapeutik atau ketersediaan fasilitas kesehatan seperti tempat tidur, alat kesehatan seperti ventilator (alat bantu pernapasan) dan oksigen di rumah sakit.
Namun, alih-alih fokus pada tindakan penanganan atau strategi bertahan menambah kapasitas alat kesehatan di rumah sakit, Menkes Budi lebih pilih fokus pada strategi pencegahan.
"Bagi saya terapeutik ketersediaan tempat tidur, dan ventilator adalah tindakan defensif atau bertahan dan pengobatan. Saya lebih pilih fokus pada strategi ofensif atau tindakan pencegahan," ungkap Menkes Budi.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Pandemi Seperti Pesan dari Allah Pada Manusia
Strategi pencegahan yang dimaksud adalah strategi pertama, yaitu protokol kesehatan yang dianggap lebih utama dan penting dibanding strategi lainnya.
"Sangat penting strategi mengatur memastikan dijalankannya protokol kesehatan," imbuhnya.
Lewat kepatuhan protokol kesehatan, maka strategi seperti menyediakan tempat tidur tambahan, ventilator, oksigen hingga rumah sakit darurat bisa ditekan, bahkan dikurangi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit